Bandung (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan sejumlah rumah dan fasilitas umum di sembilan kecamatan rusak akibat terdampak bencana alam gempa bumi berkekuatan 6,9 skala richter di Barat Daya Tasikmalaya, Jumat (15/12).
"Sementara tercatat ada sembilan kecamatan (terdampak gempa)," kata Kepala Pelaksana BPBD Garut, Dadi Djakaria kepada wartawan di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, hasil peninjauan dan pendataan sementara oleh petugas BPBD Garut dari 42 kecamatan hanya sembilan kecamatan yang dilaporkan terdapat bangunan rusak.
Kecamatan tersebut, kata dia, yakni kawasan pegunungan di Kecamatan Cikajang, Cilawu, dan Pakenjeng, kemudian wilayah pesisir pantai Kecamatan Cibalong dan Pameungpeuk, dan sekitar perkotaan Garut yakni Kecamatan Garut Kota, Banyuresmi, Tarogong Kidul, dan Samarang.
"Selain rumah, ada fasilitas ibadah dan sekolah juga ada yang rusak," kata Dadi.
Ia menyampaikan, daerah yang terdampak cukup parah akibat gempa yakni di Kecamatan Pakenjeng, tercatat ada 14 rumah rusak sedang berdasarkan laporan kecamatan.
Selanjutnya, kata Dadi, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk juga rusak pada bagian dindingnya retak-retak, kemudian di Kecamatan Cilawu ada tiga masjid rusak pada bagian dindingnya.
"Kalau rumah roboh ada di Garut Kota, tapi laporan ini sementara karena petugas masih menginventarisir," katanya.
Sementara itu, BPBD belum dapat menaksir angka kerugian materi akibat bencana alam tersebut, karena jajarannya masih harus mendata untuk mendapatkan data akurat.
Dadi mengimbau masyarakat agar selalu waspada karena bencana alam dapat terjadi kapan saja tanpa bisa diprediksi.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017