Kuala Lumpur (ANTARA News) - Ceriyati dan K Balasupramaniam, sang penyelamat, langsung berpelukan tanpa menunggu kehadiran Wakil Dubes RI AM Fachir karena keduanya sudah saling ingin bertemu dan bersapa setelah drama penyelamatan yang membuat dunia heboh. "Kamu kelihatan ceria dan nama kamu juga Ceriyati makanya saya memberikan bunga," kata Balasupramaniam, setelah berpelukan dengan Ceriyati, di KBRI Kuala Lumpur, Rabu malam. Wakil Dubes RI AM Fachir sebenarnya sudah di dalam lift untuk menyaksikan pertemuan tersebut, tapi Ceriyati dan Balasupramaniam, langsung berpelukan dan memberikan bunga. "Bang, saya mengucapkan terima kasih kepada abang karena telah menolong saya," kata Ceriyati dengan muka ceria tapi air matanya mengalir di pipi. "Bukan saya yang menolong kamu tapi Tuhan yang membuat kamu tetap hidup. Saya senang kamu bisa lebih baik sekarang dan saya selalu berdoa agar kamu mendapatkan keadilan," katanya. Kepada wartawan dan beberapa stasiun TV Jakarta serta para pejabat dan staf KBRI, Balasupramaniam menceritakan, ketika sedang latihan di dekat apartemen Tamarind, ia mendapatkan panggilan untuk membantu orang yang akan bunuh diri. "Jadi semula saya berpikir akan ada orang yang bunuh diri tapi mengapa menggunakan tali dari potongan-potongan kain, pakaian dan selimut yang diikat sampai panjang," katanya. "Ketika saya sudah dekat dengan muka dia dan melihat langsung mukanya merah-merah seperti habis dipukuli barulah saya sadar bahwa orang ini bukan akan bunuh diri tapi untuk melarikan diri maka saya langsung menyelamatkannya," kata Balasupramaniam. K Balasupramaniam pernah juga punya pengalaman dalam membantu masyarakat Aceh ketika dihantam gempa bumi dan badai Tsunami. Wakil Dubes RI AM Fachir mengatakan, atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada K Balasupramaniam. Pertemuan tersebut sangat mengharukan terutama bagi Ceriyati yang baru pertama kali bertemu dengan sang penyelamat. K Balasupramaniam mengatakan ingin pula bertemu suami Ceriyati dan anak-anaknya setelah mendengar akan datang ke Kuala Lumpur. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007