Yogyakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meyakini Aksi Bela Palestina yang akan berlangsung pada 17 Desember 2017 atau disebut aksi 1712 berlangsung dengan tertib.
"Ya saya kira (aksi 1712) baik-baik saja, semua yang berkaitan dengan dukungan terhadap Palestina, saya kira sudah menjadi `concern`, sudah menjadi komitmen negara kita, rakyat kita untuk terus berpihak kepada Palestina," kata Presiden Joko Widodo seusai Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di lapangan Candi Prambanan Yogyakarta, Sabtu.
Majelis Ulama Indonesia (MUI), bersama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), akan menggelar Bela Palestina di Monumen Nasional (Monas) pada Minggu (17/12).
"Peran kita untuk membantu Palestina juga sangat dihargai oleh negara-negara Islam lainnya. Dalam sidang istimewa luar biasa OKI (Organisasi Kerja Sama Islam)) tiga hari yang lalu, peran kita dalam konferensi itu sangat besar sekali," ungkap Presiden.
Presiden juga sudah menyampaikan enam usulan Indonesia dalam KTT luar biasa OKI.
"Kemarin sudah saya sampaikan, (rekomendasi) itu banyak terakomodasi dalam deklarasi Istanbul. Dalam komitmen-komitmen kita dalam penyelesaian Palestina baik di PBB maupun komitmen negara lain dalam memberikan dukungan kepada Palestina," tambah Presiden.
Enam usulan tersebut adalah pertama, OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral AS dan "solusi dua negara" adalah satu-satunya solusi dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Kedua, Presiden mengajak semua negara yang memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv, Israel untuk tidak mengikuti keputusan Amerika Serikat memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.
Ketiga, negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina, untuk segera melakukannya.
Keempat, bagi negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel agar mengambil langkah-langkah diplomatik. Kelima, anggota OKI harus mengambil langkah bersama meningkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatkan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina.
Keenam, OKI menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina, termasuk di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.
Aksi bela Palestina sendiri akan diawali dengan kegiatan shalat subuh bersama di Monas. Setelah itu akan dilanjutkan dengan orasi menentang penjajahan Palestina, nasyid, pembacaan puisi serta doa dan zikir bersama hingga selesai pukul 12.00 WIB.
Aksi ini merupakan bentuk penolakan masyarakat Indonesia terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017