Jakarta (ANTARA News) - Ratusan orang berkumpul di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayattullah Jakarta pada Rabu untuk merayakan hari pengungsi sedunia yang jatuh tepat pada tanggal 20 Juni.
Ratusan orang tersebut terdiri atas para wakil dari UNHCR (United Nation Refugee Agency/Badan PBB Urusan Pengungsi), Yayasan Pulih, Mahasiswa serta puluhan orang pengungsi yang mengungsi ke Indonesia dari negara-negara seperti Afghanistan, Irak, Somalia, Iran, Srilangka, Palestina, Myanmar, Kongo, Pakistan dan Maroko.
"Hari ini adalah momen dimana kita semua memperingati dan memahami bagaiamana para pengungsi yang juga saudara-saudara kita itu menjadi orang asing di sebuah negeri asing," kata wakil dari Yayasan Pulih Miriam Nainggolan di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, sebagai tempat yang juga menjadi rumah sementara bagi para pengungsi di dunia, masyarakat Indonesia juga harus memahami berbagai nilai untuk melindungi para pengungsi di tengah lingkungan kita.
"Sulit bagi para pengungsi yang terusir dari rumahnya sendiri karena berbagai alasan itu untuk menyesuaikan diri dengan tempat baru yang budaya serta nilai-nilai yang dianut masyarakat setempat amat berbeda dengan tempat asal mereka," katanya.
Apalagi, lanjut dia, para pengungsi itu pergi dengan terpaksa.
Sementara itu, Ketua Bagian Perlindungan Pengungsi UNHCR Shinji Kubo mengatakan, peringatan hari pengungsi sedunia yang dirayakan setiap tahun adalah sebuah momentum untuk memperbaharui komitmen masyarakat dunia untuk lebih memperhatian dan mau menyelesaikan berbagai masalah pengungsian.
"Saat ini adalah tantangan terbesar bagi masyarakat dunia di abad 21, karena sudah lebih dari 40 juta orang harus meninggalkan rumah mereka untuk tinggal di tempat baru karena alasan kekerasan," ujar dia.
Menurut dia, harus ada usaha dari dunia internasional untuk meyelesaikan atau paling tidak memperkecil krisis pengungsian di dunia.
"Hal tersebut bisa dilakukan jika ada perubahan kebijakan-kebijakan secara politis dan diplomatis dari dunia internasional untuk menghilangkan akar masalah dari krisis pengungsian itu," tambah dia.
Peringatan hari pengungsi sedunia tersebut berlangsung dengan khidmat, dan tampak beberapa pengungsi memberikan testimoni atau pernyataan mereka tentang berbagai pengalaman mereka selama menjadi pengungsi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007