Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), di tengah reli pasar saham yang kuat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari, naik 40 sen AS atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 1.257,50 dolar AS per ounce.
Sementara Federal Reserve AS pada Rabu (13/12) mengumumkan kenaikan suku bunga ketiga dan terakhir tahun ini, bank sentral juga mengisyaratkan tiga kenaikan suku bunga pada 2018. Pendekatan bertahap diinterpretasikan oleh pengamat pasar sebagai dovish, dan memberikan beberapa tingkat dukungan pada emas berjangka.
Pada Kamis (14/12), Bank Sentral Eropa (ECB), Bank Sentral Inggris (BoE) dan Swiss National Bank, semua mengumumkan keputusan untuk mempertahankan suku bunga utama mereka tidak berubah. Langkah tersebut mendorong dolar AS menguat.
Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,27 persen menjadi 93,94 pada pukul 18.21 GMT.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average AS naik 138,40 poin atau 0,58 persen menjadi 24.650,06 poin pada pukul 18.31 GMT. S&P 500 dan Nasdaq juga mengikuti reli Dow.
Sebuah dolar dan ekuitas yang kuat menahan kenaikan emas.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik tipis 12,9 sen atau 0,81 persen, menjadi menetap di 16,063 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari, naik 8,2 dolar AS atau 0,93 persen, menjadi ditutup di 889,40 dolar AS per ounce, demikian dikutip dari Xinhua.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017