Biak (ANTARA News) - Penanganan penyakit menular HIV dan AIDS di sejumlah kabupaten/kota Provinsi Papua membutuhkan kerjasama lintas lembaga dan komponen masyarakat, jika tidak maka penyakit yang mematikan itu tidak akan berkurang atau lenyap dari tanah Papua. Ketua tim Asistensi Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Provinsi Papua, Ahmad Lie seusai lokakarya perencanaan program HIV/AIDS di Biak, Rabu, mengakui, untuk mendeteksi pencegahan penyakit AIDS di Provinsi Papua hendaknya dibuat program perencanaan terpadu serta harus didukung dengan pembiayaan anggaran melalui APBD di kabupaten/kota masing-masing. "Pencegahan penyakit menular AIDS bisa berjalan dengan baik di masyarakat jika perencanaan dan penanganannya dilakukan terprogram dengan melibatkan semua pihak dan seluruh komponen masyarakat seperti pemuka agama, tokoh masyarakat, perempuan dan kaum muda," katanya. Ia menyebutkan, kurangnya pemahaman masyarakat atas penularan penyakit AIDS lantaran minimnya informasi yang diterima warga misalnya informasi tentang cara-cara penularan maupun pencegahan virus yang mematikan ini. Sebagai contoh, lanjutnya, ada pemahaman di masyarakat tertentu yang menyebutkan bahwa penularan HIV/AIDS dapat terjadi lewat tatap muka langsung dengan orang yang hidup dengan AIDS (Odha). Padahal penularan penyakit HIV/ AIDS kepada seseorang, menurutnya, bukan karena akibat bertatap muka ataupun bersentuhan dengan Odha secara langsung. Dia mengakui, kurangnya pemahaman masyarakat tertentu tentang cara-cara penularan penyakit menular HIV/AIDS akibat minimnya informasi yang diterima masyarakat. "Ya hal ini dapat saja terjadi, untuk itulah program pencegahan AIDS di kabupaten/kota se Provinsi Papua dan Papua Barat hendaklah dibuat secara terencana dengan melibatkan berbagai pihak terkait," ungkapnya. Menyinggung pemberlakuan Perda pencegahan HIV/AIDS, menurut Ahmad, hal itu sudah ada di sejumlah kabupaten/kota. Di Kabupaten Biak Numfor, berdasarkan data Dinas Kesehatan per 31 Mei 2006 jumlah pengidap virus HIV/AIDS tercatat sebanyak 301 kasus, tersebar di sejumlah distrik keculai Numfor Barat yang sampai saat ini belum dilaporkan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007