Konjen Konsul Jendral Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, Haris Nugroho ketika dikonfirmasi di Johor, Jumat, membenarkan terjadi peristiwa bus terbakar tersebut.
"Laporan Kamis sore mereka masih di Balai Polisi Yong Peng. Tapi karena ingin kembali ke Indonesia via Kuala Lumpur International Airport (KLIA) sehingga mereka putuskan mau mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) ke KBRI Kuala Lumpur dan mengurus special pass ke Imigrasi Kuala Lumpur Jumat," katanya.
Para wisatawan tersebut terdiri para guru dan dosen dari Jakarta yang sedang berwisata ke Johor memanfaatkan liburan sekolah. Mereka harus mengurus SPLP di KBRI Kuala Lumpur karena paspornya ikut terbakar di dalam bus.
Menurut Kepala Pemadam Kebakaran Yong Peng, Mohd Asroy Mohd Yahaya kejadian terjadi pukul 11.00 waktu setempat saat bus perjalanan dari Johor Bahru ke Kuala Lumpur.
Dia mengatakan dua pemadam kebakaran dari Ayer Hitam dan empat personil dari pemadam kebakaran Yong Peng telah berhasil memadamkan api 15 menit setelah kejadian namun bus tidak bisa diselamatkan.
Atase Imigrasi KBRI Kuala Lumpur, Mulkan Lekat mengatakan dari 32 orang wisatawan tersebut hanya tiga orang yang paspornya berhasil diselamatkan.
Staf Imigrasi KBRI Kuala Lumpur Febi ikut membantu menguruskan special pass ke Imigrasi Putrajaya sebelum mereka kembali ke Jakarta pada Jumat malam.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017