Kuala Lumpur (ANTARA News) - Polisi Malaysia menangkap seorang majikan setelah pembantu rumah tangga (PRT)-nya yang asal Indonesia, kabur dari kondominium lantai 15 dengan cara membuat simpul dari potongan-potongan kain, ungkap laporan, Rabu.
Sang majikan, seorang perempuan berumur 35 tahun, ditahan sementara polisi menyelidiki dugaan pengurungan semena-mena dan penyebab luka dari sebuah senjata berbahaya, kata K Kumaran, kepala polisi distrik di Kuala Lumpur, sebagaimana dikutip koran New Straits Times.
Ceriyati Dapin, (33), mempergunakan tali buatan untuk turun sebanyak tiga lantai pada Sabtu, sebelum ketakutan mecegahnya turun lebih jauh.
Petugas pemadam menyelamatkannya dari langkan gedung, tulis berita tersebut.
New Straits Times mengutip Ceriyati yang mengatakan dirinya dikunci di apartemen dan memutuskan kabur sesudah dipukul dan diancam mati.
Anis Hidayah, dari LSM advokasi "Migran Care" yang berbasis di Jakarta, mengatakan bahwa kasus Ceriyati itu adalah " puncak gunung es."
Hidayah mengatakan bahwa dari Januari sampai Juni tahun ini, 19 orang pekerja migran Indonesia meninggal di Malaysia, 17 di antaranya perempuan.
Malaysia sangat bergantung kepada PRT asing namun mereka hanya mendapat sedikit perlindungan dalam undang-undang tenaga kerja.
Para pembantu itu sering bekerja keras secara lembur untuk mendapat sekitar 100 dolar (sekitar Rp890 ribu) sebulan, demikian AFP.(*)