Bogor (ANTARA News) - Majelis Wali Amanat (MWA) IPB melantik secara resmi Dr Arif Satria sebagai rektor periode 2017-2022 dalam Sidang Paripurna MWA IPB di Kampus Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Arif menggantikan Prof Herry Suhadiyanto yang telah mengakhiri masa jabatannya sebagai rektor perguruan tinggi negeri ternama tersebut selama dua periode (10 tahun).
Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) tersebut terpilih sebagai Rektor IPB melalui mekanisme pemilihan rektor yang dimulai sejak pertengahan 2017.
Hingga 15 November MWA IPB melalui sidang paripurna tertutup memilih Arif Satria sebagai rektor secara musyawarah dan mufakat.
Arif menggunguli dua kandidat lainnya yang lebih senior yakni Prof Yonny Koesmaryono dan Prof Yusram Massijaya.
Pria kelahiran Pekalongan ini terpilih menjadi Rektor IPB di usianya yang masih tergolong muda, yakni 46 tahun.
Dr. Arif menempuh pendidikan sarjana di Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian (Faperta) IPB, lalu melanjutkan studi S2 Sosiologi Pedesaan IPB dan mendapatkan gelar Doktor di Marine Policy Kagoshima University Jepang.
Bapak dua anak ini juga pernah melakukan "Visiting Fellow" di University of British Columbia, Kanada.
Sejak 2010 Dr. Arif tercatat sebagai dosen Fema IPB, setelah sebelumnya mengabdi sebagai dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan IPB.
Ia juga pernah menjadi penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2012. Selain itu, juga pernah menjabat sebagai Direktur Riset dan Kajian Strategis IPB (2008-2010), Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (2010-2014), Wakil Ketua Umum Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (2009-2010), dan Anggota Dewan Kelautan Indonesia (2013-2017).
Dr. Arif aktif terlibat dalam penyusunan berbagai kebijakan kelautan dan perikanan sejak tahun 2002 seperti penyusunan UU Perikanan 31/2004; Revisi UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; Penyusunan Konsep Ekonomi Biru; serta sejumlah Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri.
Selama mengabdi di IPB, Dr. Arif berhasil mendapatkan beberapa penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional, seperti Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2009 Bidang Ilmu Pengetahuan dari Mendiknas; Yamamoto Award-2008; The First Winner of the JIFRS Yamamoto Prize for the Best Paper, pada International Institute of Fisheries Economics and Trade (IIFET) Conference (2008), di Nha Trang Vietnam. IIFET adalah organisasi profesi bidang sosial ekonomi perikanan yang sekretariatnya di Oregon State University, USA; serta Penghargaan Akademisi Peduli Penyuluhan dan SDM Perikanan, Kementrian Kelautan dan Perikanan (2013).
Rektor baru IPB ini juga dikenal aktif menulis, beberapa buah pemikirannya diterbitkan di sejumlah media pengarusutamaan nasional. Total ada 120 artikel yang telah dimuat di sejumlah media cetak Kompas, Republika, Majalah GATRA, Koran Sindo, TROBOS, Koran TEMPO, Harian Media Indonesia, Sinar Harapan, Jurnal Nasional dan Suara Pembaruan, dan lain-lain.
Selain itu, Dr. Arif juga menjadi "Peer Reviewer" dan penulis di berbagai jurnal internasional. Seperti Journal of Marine Policy (Elsevier); Journal of Environment and Development (SAGE Publications); Journal of Environment, Development and Sustainability (Springer); Journal of Environment and Sustainable Development (Inderscience); Journal of Regional Fisheries Research, Japan; dan Journal of International Fisheries.
Arif menggantikan Prof Herry Suhadiyanto yang telah mengakhiri masa jabatannya sebagai rektor perguruan tinggi negeri ternama tersebut selama dua periode (10 tahun).
Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) tersebut terpilih sebagai Rektor IPB melalui mekanisme pemilihan rektor yang dimulai sejak pertengahan 2017.
Hingga 15 November MWA IPB melalui sidang paripurna tertutup memilih Arif Satria sebagai rektor secara musyawarah dan mufakat.
Arif menggunguli dua kandidat lainnya yang lebih senior yakni Prof Yonny Koesmaryono dan Prof Yusram Massijaya.
Pria kelahiran Pekalongan ini terpilih menjadi Rektor IPB di usianya yang masih tergolong muda, yakni 46 tahun.
Dr. Arif menempuh pendidikan sarjana di Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian (Faperta) IPB, lalu melanjutkan studi S2 Sosiologi Pedesaan IPB dan mendapatkan gelar Doktor di Marine Policy Kagoshima University Jepang.
Bapak dua anak ini juga pernah melakukan "Visiting Fellow" di University of British Columbia, Kanada.
Sejak 2010 Dr. Arif tercatat sebagai dosen Fema IPB, setelah sebelumnya mengabdi sebagai dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan IPB.
Ia juga pernah menjadi penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2012. Selain itu, juga pernah menjabat sebagai Direktur Riset dan Kajian Strategis IPB (2008-2010), Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (2010-2014), Wakil Ketua Umum Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (2009-2010), dan Anggota Dewan Kelautan Indonesia (2013-2017).
Dr. Arif aktif terlibat dalam penyusunan berbagai kebijakan kelautan dan perikanan sejak tahun 2002 seperti penyusunan UU Perikanan 31/2004; Revisi UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; Penyusunan Konsep Ekonomi Biru; serta sejumlah Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri.
Selama mengabdi di IPB, Dr. Arif berhasil mendapatkan beberapa penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional, seperti Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2009 Bidang Ilmu Pengetahuan dari Mendiknas; Yamamoto Award-2008; The First Winner of the JIFRS Yamamoto Prize for the Best Paper, pada International Institute of Fisheries Economics and Trade (IIFET) Conference (2008), di Nha Trang Vietnam. IIFET adalah organisasi profesi bidang sosial ekonomi perikanan yang sekretariatnya di Oregon State University, USA; serta Penghargaan Akademisi Peduli Penyuluhan dan SDM Perikanan, Kementrian Kelautan dan Perikanan (2013).
Rektor baru IPB ini juga dikenal aktif menulis, beberapa buah pemikirannya diterbitkan di sejumlah media pengarusutamaan nasional. Total ada 120 artikel yang telah dimuat di sejumlah media cetak Kompas, Republika, Majalah GATRA, Koran Sindo, TROBOS, Koran TEMPO, Harian Media Indonesia, Sinar Harapan, Jurnal Nasional dan Suara Pembaruan, dan lain-lain.
Selain itu, Dr. Arif juga menjadi "Peer Reviewer" dan penulis di berbagai jurnal internasional. Seperti Journal of Marine Policy (Elsevier); Journal of Environment and Development (SAGE Publications); Journal of Environment, Development and Sustainability (Springer); Journal of Environment and Sustainable Development (Inderscience); Journal of Regional Fisheries Research, Japan; dan Journal of International Fisheries.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017