"Kami punya inisiatif sendiri. Bukan hanya atlet yang berwisata, melainkan masyarakat China, kami undang untuk nonton Asian Games di Jakarta dan Palembang," kata Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Asita, Eddy Sunyoto kepada Antara di Beijing, Kamis.
Menurut dia, sejumlah biro perjalanan wisata, terutama yang beroperasi di Jakarta dan Palembang telah menyiapkan paket wisata.
"Target kami bisa sebanyak-banyaknya membawa penonton Asian Games ke tempat wisata," ujarnya ditemui di sela-sela acara "Sales Mission Asian Games" di salah satu hotel di Beijing itu.
Ia optimistis masyarakat daratan Tiongkok itu, terutama di wilayah selatan, seperti Guangzhou, Wuhan dan Fuzhou akan berbondong-bondong memberikan dukungan kepada timnya yang berlaga di ajang empat tahunan tersebut.
"Kalau Asian Games di Guangzhou beberapa tahun lalu, China menjadi juara umum, maka Insya Allah di Jakarta dan Palembang nanti China juga akan juara umum. Oleh sebab itu, kami ajak masyarakat China untuk datang ke Indonesia," kata Eddy.
Selain di Beijing, Kementerian Pariwisata RI sebelumnya juga menggelar promosi wisata Asian Games tersebut di Shanghai, kota terbesar di China.
Asian Games yang digelar di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018 itu akan diikuti 40 negara, termasuk China.
"Jakarta dan Palembang sama-sama memiliki objek wisata yang layak untuk dikunjungi," kata Konsul Jenderal RI di Shanghai, Siti Nugraha Mauludiah.
Ia menyarankan warga Shanghai untuk mengunjungi kedua kota tersebut secara berkelompok dengan membeli paket wisata karena lebih mudah dan murah.
"Kalau Jakarta sudah dikenal luas oleh masyarakat China. Namun Palembang perlu sosialisasi dan promosi lebih banyak lagi mengenai tempat-tempat wisata," ujarnya.
Di Beijing dan Shanghai, Asita mempromosikan objek wisata unggulan di Jakarta, seperti Pantai Ancol dan Kepulauan Seribu, dan Palembang yang terkenal dengan Sungai Musi dan kuliner khasnya, pempek.
Di sela-sela promosi tersebut, Asita juga mengimbau warga China untuk tetap mengunjungi Bali dan tidak perlu merasa khawatir secara berlebihan terhadap dampak letusan Gunung Agung yang sudah tertangani dengan baik.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017