Jakarta (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia menyerukan agar seluruh elemen masyarakat lintas agama dan golongan untuk ikut serta dalam Aksi Bela Palestina yang akan dipusatkan di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (17/12).
"Kami ajak seluruh pihak umat Islam bergabung karena yang paling bertanggung jawab. Kami juga mengajak kepada umat lain," kata Ketua Umum MUI Maruf Amin dalam Rapat gabungan MUI dengan ormas persiapan unjuk rasa di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan siapapun warga Indonesia sudah seharusnya mendukung kemerdekaan Palestina. Negara tersebut hingga saat ini belum merdeka dan menjadi satu-satunya anggota Konferensi Asia Afrika yang belum kunjung mendapatkan independensinya sebagai bangsa.
Di tempat yang sama, dai KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mengajak setiap unsur masyarakat yang hadir dalam Aksi 1712 akhir pekan nanti agar selalu menjaga niat perjuangan berada di jalan Allah. Jangan sampai ada kepentingan politik dan golongan kecuali untuk membebaskan Palestina dari belenggu penjajahan.
Belakangan, isu mengenai kemerdekaan kembali mengemuka seiring pernyataan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui secara sepihak Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Tindakan Trump tersebut memicu reaksi banyak masyarakat dunia karena isu soal Yerusalem sangat sensitif terlebih pengakuannya itu disebut-sebut ilegal karena tidak melalui prosedur yang sesuai rekomendasi Persatuan Bangsa-bangsa.
Aa Gym juga mengajak peserta Aksi Bela Palestina nanti untuk selalu menjaga akhlak yang baik meski para pengunjuk rasa memiliki kemarahan yang besar terhadap AS dan Israel yang berlaku tidak adil terhadap Palestina.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid itu juga menyerukan agar peserta aksi unjuk rasa untuk selalu menjaga ketertiban dan menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan serta memungut sampah di sekitar lokasi demonstrasi.
"Meski kita marah tapi akhlakul karimah adalah senjata kita. Kita berikan akhlak terbaik sehingga kemarahan tidak berbuah kekasaran," katanya.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017