Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan program One Karcis One Trip (OK-Otrip) di Balaikota DKI Jakarta, Kamis, untuk mengurangi biaya transportasi sehari - hari warga dan semakin mendorong penggunaan transportasi publik massal.
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan - Sandiaga Salahuddin Uno langsung melakukan simulasi penggunaan kartu OK - Otrip. Dari mulai menggunakan angkutan umum sampai menuju moda transportasi massal Transjakarta.
Dalam OK-Otrip, pelanggan cukup membayar maksimal Rp 5,000,- untuk satu tujuan perjalanan, sekalipun dengan bergonta-ganti moda dari angkutan kota, kopaja, dan Transjakarta.
Untuk diketahui, dengan program OK-Otrip ini, pelanggan membayar secara non-tunai untuk sebuah perjalanan dengan menggunakan sejumlah moda transportasi massal angkutan jalan dalam durasi maksimal tiga jam perjalanan.
Nantinya, manajemen transportasi angkutan jalan di Jakarta akan menjadi satu kesatuan dalam PT Transportasi Jakarta, mulai dari angkutan umum (angkot), angkutan bus sedang, dan Transjakarta.
Uji coba program OK-Otrip akan dilaksanakan selama tiga bulan, terhitung pertengahan Januari 2018 hingga April 2018. Uji coba dilakukan di empat wilayah kota administrasi Provinsi DKI Jakarta, di antaranya kawasan Jelambar (Jakarta Barat), kawasan Duren Sawit (Jakarta Timur), kawasan Warakas (Jakarta Utara), kawasan Lebak Bulus (Jakarta Selatan).
Area tersebut dipilih selain karena merupakan kawasan padat penduduk yang belum terjangkau oleh layanan angkutan umum, juga karena rute yang melintasi banyak fasilitas umum, lebar jalan lingkungan lebih dari lima meter, overlap rute angkutan umum kurang dari 20 persen, serta terhubung dengan feeder dan koridor Transjakarta.
Adapun implementasi OK-Otrip untuk se-DKI Jakarta ditargetkan telah terintegrasi pada tahun 2020.
"Alhamdulillah pada pagi hari ini salah satu rencana kerja kita mulai kita tunaikan implementasinya. Kita bersyukur bahwa dalam waktu dua bulan OK-Otrip yang sudah dirancang oleh tim bersama dengan seluruh jajaran bisa diluncurkan pada pagi hari ini," kata Anies.
Ada dua tujuan utama yakni pertama adalah ingin melayani warga dengan lebih murah dan lebih mudah, katanya.
"Tujuan pertamanya adalah pelayanan untuk warga supaya lebih murah dan lebih mudah yang kedua tujuannya adalah memastikan bahwa penyedia angkutan angkutan lebih meningkat kesejahteraannya," kata Gubernur.
Sehingga program ini bukan saja dirasakan manfaat oleh warga tetapi yang tidak kalah penting adalah para penyelenggara angkutan umum bisa merasakan manfaatnya, katanya.
"Dengan begitu maka keterlibatan di dalam anggaran angkutan umum harus menguntungkan dengan begitu mereka akan terus bisa meningkatkan mutu pelayanannya," kata Anies.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017