Harnani di Temanggung, Kamis, mengatakan serangan hama tikus tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Jumo.
Menurut dia serangan hama tikus pada lahan padi pada akhir tahun ini cenderung berkurang.
Ia menuturkan serangan hama tikus di Temanggung paling banyak pada bulan Mei, Juni, dan Juli bisa mencapai 120 hektare.
"Petani di beberapa daerah yang merupakan langganan serangan hama tikus pada bulan-bulan tersebut tidak mau tanam padi," katanya.
Menurut dia serangan hama tikus dalam beberapa tahun terakhir cenderung turun, pada 2013 mencapai 744 hektare, 2014 serangan tikus melanda 652 hektare, 2015 seluas 117 hektare, dan 2016 seluas 43,8 hektare.
Ia mengatakan serangan hama tikus tidak bisa diprediksi. Apalagi kontur Temanggung merupakan daerah perbukitan, yang terdiri atas sawah dan tegalan.
Di daerah ini juga tidak pernah dilakukan tanam serempak. Jika serangan tikus di sawah teratasi, biasanya ada tikus yang lari ke ladang atau tegalan sehingga serangan tikus hanya berpindah.
Ia mengatakan salah satu upaya yang dilakukan dalam pemberantasan hama tikus, yakni dengan melakukan sekolah lapang pemberantasan tikus bagi petani. Pada tahun 2017 pemberdayaan sekolah lapang ini dilakukan di dua kecamatan yakni Temanggung dan Candiroto.
"Dalam pengendalian hama tikus kami juga bekerja sama dengan Perbakin Temanggung, baru-baru ini kami menyelenggarakan lomba berburu tikus. Dalam kegiatan ini ribuan tikus berhasil diberantas," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017