Jember (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla menyatakan revitaliasi pabrik gula di Indonesia segera bisa terwjud setelah ada kesanggupan dari empat pimpinan bank, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Central Asia (BCA) dan Bank Mega, untuk membiayainya. "Para pimpinan bank itu sudah siap membantu mencairkan kebutuhan petani tebu, termasuk membiayai revitalisasi pabrik gula," kata Wapres di hadapan ratusan petani tebu di pabrik gula (PG) Semboro, Jember, Jatim, Rabu. Menurut Wapres, dengan revitalisasi pabrik gula itu, petani harus bisa meningkatkan rendemen tebu, sehingga meningkatkankan produksi gula secara nasional. "Tanah Air kita ini sangat hijau dan subur dibandingkan dengan negara China, India dan Australia. Namun mengapa selalu tertinggal dengan negara-negara tersebut," ucapnya, mempertanyakan. Ternyata yang menjadi persoalan adalah kebijakan pemerintah, lanjutnya, selain sumber daya manusia (SDM) yang perlu terus selalu ditingkatkan. Dengan demikian, kata Jusuf Kalla, dalam meningkatkan produksi gula nasional dibutuhkan riset dalam pertebuan, agar menemukan bibit yang baik dan menghasilkan rendemen tebu yang lebih baik dari rata-rata 6,5 persen sekarang menjadi 10 persen. "Siap untuk meningkatkan rendemen tebu !," tanya Wapres yang dijawab petani "siaaap". Usai melakukan temu wicara dengan petani tebu di PG Semboro, Wapres beserta rombongan antara lain Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Mentan langsung menuju pusat dan penelitian kopi dan kakao di Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Jember.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007