Bus Trans Siginjai itu dilakukan operasi dimulai dari Universitas Jambi, Telanaipura (Kota Jambi) hingga menuju Bapelkes Pijoan (Muarojambi).
"Diharapkan adanya Bus Trans Siginjai ini dapat mengurangi tingkat kemacetan dan kecelakaan," kata Kepala Bidang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Dishub Provinsi Jambi Gushendra.
Dia menjelaskan, pengoperasian bus itu masih dalam masa uji coba, namun masyarakat yang ingin bepergian dengan memanfaatkan bus tidak dikenakan biaya apapun alias gratis.
"Saat ini terdapat lima armada bus yang akan mengantarkan mahasiswa dan masyarakat Jambi secara gratis berlaku hingga akhir tahun," katanya.
Menurut dia, saat ini keberadaan angkutan massal itu belum banyak diketahui masyarakat karena kurangnya sosialisasi terutama kepada warga yang bermukim dekat halte-halte bus tersebut.
"Tadi kita sudah coba jalan memang masih perlu sosialisasi lanjutan terutama kepada warga yang dekat halte, mungkin karena belum tahu mereka parkirnya di halte, akibatnya bus mau berhenti agak terhambat," ujarnya.
Gushendra berharap mahasiswa dan masyarakat Jambi agar semaksimal mungkin memanfaatkan Bus Trans Siginjai bantuan pemerintah pusat tersebut. ?
"Jangan sampai bus ini disediakan tetapi tidak dimanfaatkan masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, salah satu penumpang Trans Siginjai, Endang, mendukung hadirnya bus tersebut. Dirinya berharap secepatnya angkutan massal itu beroperasi keliling Jambi dan jumlah armadanya bisa ditambah.
"Kalau bisa busnya ditambah sehingga semua wilayah Kota Jambi terjangkau Bus Trans Siginjai," kata Endang.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017