Batam (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia optimistis ekonomi akan tumbuh pada 2018 sejalan dengan banyaknya peluang usaha pada tahun politik itu.

"Pengusaha harus selalu optimis. Di tahun 2018 banyak Pilkada," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.

Setidaknya terdapat 171 pemilihan kepala daerah pada 2018.

Menurut dia, Pilkada membawa berkah tersendiri pada roda ekonomi. Banyak usaha yang bergairah saat tahapan pilkada mulai dari papan reklame hingga kaos untuk kepentingan kampanye.

Selain karena tahun politik, ia juga optimistis ekonomi 2018 tumbuh positif, seiring dengan geliat ekonomi dunia yang membaik.

"Secara persepsi dunia kelihatannya akan naik 3,7 persen lebih tinggi dari sebelumnya," kata dia.

Ia juga memperkirakan ekonomi stabil, dengan peningkatan nilai ekspor yang didorong harga komoditas yang meninggi.

"Harga komoditas lagi naik seperti batu bara," kata dia.

Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan program dana desa padat karya juga menambah keoptimisan ekonomi di 2018.

Pada 2018, kata dia, pemerintah mengalokasikan anggaran padat karya tunai sampai 30 persen pada dana desa, yang besarnya mencapai Rp20 triliun.

"Ini akan berdampak pada perekonomian," kata dia.

Sementara itu, Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia di Batam, Rabu-Kamis (13-14/12) mengagendakan pembahasan tentang pembangunan daerah dan Sumber Daya Manusia untuk menyusun program kerja Kadin 2018.

Rosan P Roeslani menyatakan Kadin sengaja mengambil tema Membangun Daerah dengan Meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk Memajukan Perekonomian Indonesia yang Berkeadilan.

"Kami melihat pertumbuhan ekonomi itu akan tumbuh berkualitas jika manusianya juga berkualitas. Kami juga melihat pertumbuhan tidak hanya terpusat di Jawa saja, tetapi harus Indonesia centris," kata dia.

Kadin mencoba untuk menyelaraskan pertumbuhan secara berimbang.

Ketimpangan ekonomi dinilai masih mewarnai perekonomian nasional dan daerah. Secara nasional indeks Gini rasio tahun 2016 dan 2017 masih berkisar pada 0,40 hingga 0,41 dan di daerah berkisar 0,33 hingga 0,41.

Sementara itu, dalam kurun waktu 2016-2017, perkembangan ekonomi Indonesia masih dalam tren positif dan stabil.

Secara umun pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik, namun capaian pertumbuhan yang berada di kisaran 5 persen itu tidak mampu menyerap kebutuhan angkatan kerja baru yang setiap tahunnya mencapai 2 juta orang.

"Kami akan terus mendorong pelaksanaan program pendidikan vokasi agar angkatan kerja yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan industri dan menjadi tenaga kerja siap pakai Kami berkomitmen penuh dengan ini," kata dia.

Pendidikan vokasi, ekonomi digital ketenagakerjaan akan menjadi fokus perhatian Kadin.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017