"Itu sepertinya bukan jembatan kaca, catat itu, tapi hanya jembatan penyeberangan orang. Tapi bukan di daratan, yakni, di Sungai Martapura," ujarnya, saat menghadiri rapat paripurna di gedung Dewan Kota Banjarmasin, Rabu.
Dia menjelaskan, rencana ini juga masih status studi kelayakan untuk kepentingan pariwisata, sebab sudah sangat banyak wisatawan yang berkunjung ke objek wisata siring Sungai Martapura, di Jalan Pierre Tendean, dan siring sungai di Jalan Sudirman itu.
"Jadi rencana ini muncul untuk memudahkan wisatawan mendatangi dua siring yang berseberangan itu, sehingga baiknya dibangunkan jembatan penyeberangan itu," papar Ibnu Sina.
Dia menyatakan, ada sebanyak delapan desain yang dilakukan studi untuk membuat JPO di sungai Martapura, dari desain konstruksi moderen hingga yang tradisional.
"Dari semua desain itu memang ada satu yang menarik minat kita, yakni untuk mempelajari lagi desain yang menonjolkan artistektur Banjar, muncullah itu yang desainnya seperti perahu," paparnya. Bentang jembatan itu sekitar 80 meter.
Dikatakan dia, desain JPO di sungai Martapura ini memang akan dibuat lebih menarik, misalnya nanti dibuat satu bundaran lantainya yang transparan dari lantai kaca untuk uji nyali penyeberangnya.
"Bukan semuanya akan berlantai kaca, memang sudah ada di kota-kota lain seperti ini, seperti di daerah Malang, Jawa Timur bahkan di China juga ada," kata Sina.
Pewarta: Sukarli
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017