Jakarta (ANTARA News) - Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia menyepakati hibah 6 juta dolar AS bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KPK) Timor Leste untuk membiayai pengembangan kebijakan pendidikan, peningkatan kemampuan manajemen SDM, serta inovasi dalam perbaikan kemampuan materi belajar, demikian dikutip dari situs Bank Dunia, Rabu. "Program ini menunjukkan komitmen pemerintah pada anak-anak muda di Timor. Pedidikan yang sesuai diperlukan jika mereka ingin sukses dari persaingan dunia yang semakin ketat ini," kata Country Director Bank Dunia untuk Timor Leste, Nigel Roberts. Menurutnya, Bank Dunia dengan senang akan mensponsori upaya ini dan bekerjasama dengan pemerintah, AusAid, dan partner pembangunan lainnya. Program bantuan pemerintah Australia (AusAid) berencana menyamakan komitmen mereka dengan Bank Dunia dan menyediakan hibah 6 juta dolar AS sebagai bagian dari inisiatif "White Paper on Australian Aid". Sedangkan pemerintah Timor Leste akan berkontribusi hingga 3 juta dolar AS. Secara keseluruhan, sekitar 15 juta dolar AS akan digunakan untuk membiayai program pendidikan di Timor Leste, yang akan berjalan sejak September 2007-2012. Menurut data Bank Dunia, meski terjadi kenaikan jumlah pendaftaran sekolah dasar dari 51 persen pada 2000-2001 menjadi 80 persen pada 2004-2005, masih lebih dari 40 persen orang dewasa di sana buta huruf, dengan kemampuan matematika dasar masih rendah. Padahal negara yang memperoleh kemerdekaannya pada 2002 itu memiliki 50 persen populasi berusia di bawah 15 tahun dan menjadi salah satu negara dengan tingkat fertilitas tertinggi di dunia. Hibah itu rencananya akan digunakan untuk memperkuat kapasitas KPK untuk membangun dan melaksanakan seluruh kebijakan di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi; membantu KPK dalam penyediaan materi belajar dan buku teks; mendukung KPK dalam pembangunan dan rehabilitasi sekitar 2.100 kelas baru; dan mendukung proses reformasi kurikulum untuk mengembangkan kemampuan siswa. (*)
Copyright © ANTARA 2007