Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung untuk tidak terlibat korupsi karena sanksi tegas berupa pemecatan akan diberikan kepada mereka yang terlibat.
"Seluruh calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan harus betul-betul menunjukkan kualifikasi sebagai pemimpin yang baik, menyatu dengan rakyat, tidak terbuai dengan kemewahan, dan tidak korupsi," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengulangi arahan Megawati dalam Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 2018, di Depok, Jawa Barat, Selasa.
Peringatan Megawati itu disampaikan kepada 74 peserta Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 2018 di Wisma Kinasih, Depok, Jabar, Selasa.
Hasto mengatakan Megawati mengingatkan partai akan memberikan sanksi yang tegas bagi kader-kader partai yang terlibat korupsi, dengan memberikan sanksi pemecatan.
Kepada para peserta Sekolah Partai, kata Hasto, Megawati juga mengingatkan agar mewujudkan pemerintahan yang membumikan nilai-nilai Pancasila, karena itulah hal yang sangat fundamental dan prinsip.
Hasto mencontohkan, pemerintahan yang membumikan nilai-nilai Pancasila salah satunya dengan meletakkan nilai kemanusiaan sebagai keberpihakan kepada rakyat atau "wong cilik".
"Kepada mereka yang disebut sebagai kelompok marhaen, kaum dhuafa, untuk betul-betul mendapatkan pelayanan yang sebaik-baiknya, mendapatkan penguatan dari pemerintahan yang menjamin tersedianya kebutuhan dasar di bidang pendidikan, kesehatan serta kehidupan yang layak sebagai kemanusiaan," ujarnya.
Selain itu menurut Hasto, Megawati menekankan bagaimana memenangkan pilkada dengan cara gotong royong, dan partai bertanggung jawab menggerakkan seluruh simpatisan, anggota, dan kader partai untuk memenangkan pemilu dengan cara gotong royong.
Dia mengatakan para calon kepala daerah harus belajar dari keberhasilan para kepala daerah PDI Perjuangan yang juga menjadi pengajar dan fasilitator di sekolah partai tersebut.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017