"Sebanyak 171 pilkada tahun depan, malah menjadi berkah secara ekonomi. Setiap kali pemilu, selalu ada hal positif terhadap ekonomi," ujar Darmin di Jakarta, Selasa.
Darmin meyakini, pelaksanaan pilkada serentak tahun depan akan berjalan dengan lancar dan kondusif, yang justru akan memberikan sentimen positif terhadap ekonomi Indonesia dan dapat menjadi daya tarik bagi investasi.
Ia menyebutkan, pada tahun ini untuk pertama kalinya sektor investasi tumbuh 7 persen dari biasanya yang hanya tumbuh pada kisaran 5 persen. Selain itu, kinerja ekspor juga positif, yakni tumbuh hingga 17 persen dan diyakini akan tetap membaik pada 2018 kendati tidak setinggi angka tersebut.
"Kalau konsumsi, tidak akan pernah berubah cepat, tapi investasi berubahnya cukup cepat dan ekspor juga cukup baik. Tinggal satu lagi, pengeluaran pemerintah dan itu tergantung pajak. Mudah-mudahan kita bisa lebih baik," kata Darmin.
Belanja pemerintah, lanjut Darmin, memang diakui belum optimal pada tahun ini. Oleh karena itu, ia berharap pada 2018 pemerintah dapat memperbaiki kinerja belanja pemerintah agar lebih baik sehingga mampu memberkan kontribusi untuk mendorong ekonomi tumbuh lebih tinggi lagi.
"Ini yang harus kita perbaiki, penerimaan harus lebih baik. Kala investasi jadi pilar pertumbuhan, ekspor, `government expenditure`, dan katakanlah konsumsi rumah tangga tidak berubah banyak, maka kita pertumbuhannya akan bagus," ujar Darmin.
Darmin menambahkan, dengan adanya pilkada dan juga gelaran Asian Games 2018 di Indonesia, diprediksi akan memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi sekitar 0,2-0,3 persen.
"Kalau nature-nya pertumbuhan kita tanpa ada itu di 5,1 atau bisa kita perbaiki 5,2 bahkan 5,3, pertumbuhan kita di 2018 akan bergerak di 5,4 sampai 5,5 persen. Untuk ekonomi tahun depan kita optimis," kata Darmin.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017