Usia boleh tua, tetapi semangat harus tetap muda dan berkobar-kobar.
Kalimat itu tampaknya tepat untuk menjadi tantangan yang harus dijawab oleh kantor berita resmi Republik Indonesia, Antara, yang pada 13 Desember 2017 berusia 80 tahun, apakah tetap memiliki jiwa muda untuk mengikuti perkembangan zaman atau justru tergerus usia uzurnya dan tergilas zaman.
Semangat muda, berkobar-kobar, dan jiwa muda merupakan jati diri Kantor Berita Antara karena didirikan di Jakarta pada 13 Desember 1937 sebagai kantor berita perjuangan oleh empat wartawan muda Adam Malik, AM Sipahoetar, Pandoe Kartawigoena, dan Soemanang, untuk melawan propaganda informasi dari rezim kolonial Belanda saat itu.
Tatkala Tanah Air diduduki Jepang pada 1942, Kantor Berita Antara juga dicaplok oleh rezim fasis dari Negeri Matahari Terbit itu dengan mengganti nama menjadi Kantor Berita Domei. Meskipun dikuasai Jepang, perjuangan awak redaksi pribumi dalam mewujudkan Kemerdekaan RI tak pernah surut.
Alhasil, kantor berita ini bisa menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan RI hingga ke dunia internasional. Keberhasilan Antara menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia adalah wujud kecintaan dan baktinya yang besar bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Dari buku Catatan Politik Pengalaman Wartawan Antara karya Ismet Rauf dan Saleh Danny Adam (2002:11) disebutkan rencana penyebarluasan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia dipimpin oleh Adam Malik yang mendiktekan naskah proklamasi dari tempat persembunyiannya karena dikejar-kejar tentara Jepang.
Adam Malik dibantu Pangulu Lubis, satu-satunya orang Antara yang diminta bersiap-siap menyebarkan berita Proklamasi dengan mengatakan "bersiap-siap menyiarkan sebuah berita penting".
Setelah teks Proklamasi dibacakan Soekarno, Adam Malik menelepon redaksi Antara, diterima oleh Asa Bafagih yang diminta untuk menyampaikannya kepada Pangulu Lubis dengan berpesan "Jangan sampai gagal".
Pangulu mengirimkan naskah ke bagian radio dengan menyelipkannya dalam morse-cast Domei, di antara berita-berita yang telah dibubuhi izin Hodohan. Markonis Soegirin menjaga agar teks Proklamasi itu tersiar dan Markonis Wua yang mengirimkan. Menyebarlah berita Proklamasi Kemerdekaan RI ke penjuru negeri dan mancanegara.
Antara menjadi kantor berita resmi negara dengan nama Lembaga Kantor Berita Nasional Antara yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia. Dalam Keputusan Presiden Nomor 307 Tahun 1962 tertanggal 24 September 1962 nama Antara diubah menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional Antara.
Seiring dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang antara lain menyebutkan setiap perusahaan pers harus berbentuk badan hukum Indonesia (pasal 9 ayat 2), Antara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, berbentuk badan hukum sebagai Perusahaan Umum (Perum) dan menjadi salah satu badan usaha milik negara.
Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 itu maka Lembaga Kantor Berita Nasional Antara yang didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 307 Tahun 1962 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 85 Tahun 1966, yang merupakan kelanjutan dari Naamloze Vennootschap (NV) Kantor Berita Antara yang didirikan pada tanggal 13 Desember 1937, dibubarkan dengan ketentuan segala hak dan kewajiban, kekayaan serta karyawan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara beralih kepada perusahaan umum yang bersangkutan.
Dalam Peraturan Pemerintah itu juga disebutkan bahwa pemerintah memberikan penugasan khusus kepada Antara untuk melakukan peliputan dan penyebarluasan informasi yang cepat, akurat dan penting ke seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dunia internasional.
Antara dapat diberi penugasan lain di bidang pers oleh menteri teknis (menteri teknis adalah menteri yang mempunyai kewenangan mengatur kebijakan sektor tempat Antara melakukan kegiatan usaha, sejauh ini Menteri Komunikasi dan Informatika) dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rencana penugasan dikaji bersama antara Antara, Menteri (Menteri adalah menteri yang ditunjuk dan/atau diberi kuasa untuk mewakili pemerintah sebagai pemilik modal pada Antara, sejauh ini oleh Menteri BUMN), Menteri Keuangan, dan Menteri Teknis, yang dikoordinasikan oleh Menteri Teknis.
Maksud dan tujuan pembentukan Perum LKBN Antara adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan atau jasa di bidang pers yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perum LKBN Antara menyelenggarakan kegiatan peliputan dan atau penyebarluasan informasi kegiatan kenegaraan dan kemasyarakatan baik di tingkat nasional, daerah, maupun internasional; penyediaan jasa berita, foto jurnalistik, grafik, data seketika, audio visual, teknologi informasi, dan multimedia lainnya yang berkaitan dengan kegiatan kenegaraan dan kemasyarakatan; penyediaan jasa apresiasi dan pendidikan jurnalistik, serta pendidikan multimedia; penyelenggaraan media elektronik, penerbitan dan percetakan; dan kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perum LKBN Antara.
Bayang-bayang masa lalu
Kantor Berita Antara agar tetap semangat muda, berkobar-kobar, dan jiwa muda, sesuai dengan kekinian, tak bisa hanya berpangku tangan dalam bayang-bayang atas jasa dari perjuangan masa lalu bagi negeri ini.
Perubahan yang begitu cepat dalam berbagai bidang, termasuk dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, apalagi teknologi informasi dan komunikasi, harus bisa diantisipasi dan disikapi secara baik dengan tetap berpegang pada maksud dan tujuan Antara sebagai sebuah perusahaan milik negara.
Apalagi Kementerian BUMN mengarahkan Antara untuk bersinergi dengan BUMN lain.
Pemerintah menyinergikan empat BUMN, yakni Perum LKBN Antara, PT Balai Pustaka, Perum Percetakan Negara, dan Perum Produksi Film Negara, ke dalam satu entitas klaster atau konsorsium "National Publishing and News Corporation (NPNC)" dan pembinaannya dilakukan oleh Deputi Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno.
NPNC resmi memiliki kantor sekretariat di lantai 7 Wisma Antara di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 17, Jakarta Pusat, per 11 Maret 2016.
NPNC memproduksi buku (agenda, laporan tahunan perusahaan, RKAP, prospektus), pencetakan dokumen negara, kartu ATM, kartu kredit/ debit, smart card dengan standar sekuriti dan teknologi terbaru. Kemudian usaha penerbitan, jasa grafika, multimedia dan solusi dokumen, film dokumenter, animasi, konten digital, aplikasi, iklan, komunikasi pemasaran, layanan foto.
Selain itu, juga melakukan "event organizer" seperti pelatihan pembuatan film, pelatihan menulis, pelatihan jurnalistik, penyelenggara pameran serta festival film.
NPNC juga diikutsertakan dalam proses tender yang diselenggarakan oleh Kementerian atau Lembaga Pemerintah atau nonpemerintah, BUMN, anak perusahaan BUMN. NPNC sejauh ini telah dua kali menggelar "Indonesia Business & Development Expo" (IBDExpo) pada 2016 dan 2017 di Jakarta Convention Center.
Sebagaimana disampaikan oleh Asisten Deputi Pertambangan, Industri Strategis dan Media Menteri BUMN Bagja Mulyanto dalam Rakernas Perum LKBN Antara pada 4 Oktober lalu antara lain mengatakan Antara sudah ada sejak zaman Belanda dan tetap eksis sampai saat ini. Ke depan, Antara harus berubah karena tantangannya sekarang berbeda.
Pemerintah mengharapkan Antara sebagai kantor berita resmi negara, harus terus berkembang menjadi kantor berita yang bergengsi di Indonesia dan regional, tak hanya dari sisi keredaksian, tetapi juga korporasi.
Antara harus berkembang menjadi korporasi yang besar dan berkelanjutan agar bisa mempertahankan eksistensinya. Caranya, Antara harus berani mengurangi subsidi pemerintah dan hidup dari usaha mandiri. Ini prasyarat sebuah perusahaan besar.
Agar tidak bergantung pada subsidi maka proses bisnis di Antara tidak boleh biasa-biasa saja karena saat ini adalah era teknologi digital.
Menjual berita bukan sesuatu yang menjadi bisnis utama lagi tetapi harus buat inovasi lain untuk mencari celah-celah bisnis baru sehingga bisnis menjual berita bisa bertahan. Bila tidak ada inovasi maka Antara bisa "collapse" atau runtuh.
Pemerintah juga berharap agar Antara benar-benar bisa menjadi rujukan berita yang benar bagi pemerintah dan masyarakat di tengah-tengah derasnya berita yang tidak benar (hoax).
Sebagaimana disampaikan oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widyastuti selaku Ketua Panitia Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi Publik (SAIK) 2017 bahwa perlu peningkatan kualitas dan kuantitas pembangunan bidang komunikasi dan informasi dalam sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
Pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dan kota perlu bersama masyarakat untuk meningkatkan mutu pembangunan informasi, meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pembangunan nasional terkait kemajuan Indonesia, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Perum LKBN Antara tentu saja harus bisa tampil dalam hal ini. Kantor Berita Antara juga harus berperan dalam menghadirkan informasi terverifikasi dan bertanggung jawab di dunia media sosial sehingga bisa turut meluruskan informasi yang beredar.
Media sosial Antara harus kuat, jadi timnya juga harus gencar. Ini menjadi harapan banyak orang agar tidak ada simpang siur informasi.
Sebagai kantor berita resmi negara, setiap informasi yang disebarluaskan oleh Antara semestinya tidak sekadar informatif tetapi juga menjunjung tinggi kredibilitas dalam bingkai Negara Kesatuan RI.
Meidyatama Suryodiningrat sejak dilantik menjadi Direktur Utama Perum LKBN Antara pada 22 Januari 2016, bertekad menjadikan kantor berita bersejarah ini sebagai lembaga penyiaran yang terkuat se-Asia Tenggara.
Antara bukan sekadar menjadi jendela Indonesia tetapi dapat menjadi ikon untuk menarik investasi.
Antara harus memiliki konvergensi dalam dunia digital yang lebih kuat karena perubahan dunia yang mengarah ke digital.
Untuk menjadi yang terkuat se-Asia Tenggara, tentu saja Antara harus memiliki semangat dan jiwa muda yang berkobar-kobar meskipun usianya telah 80 tahun. Dirgahayu Perum LKBN Antara!.
Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017