"Jika Munaslub jadi dilaksanakan dan Aziz maju mencalonkan diri sebagai salah satu caketum, maka saya akan jadi orang pertama yang mendukungnya," kata Mahyudin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan, sebagai sesama kader muda, sudah menjadi keharusan bagi dirinya untuk mendorong regenerasi dan kepemimpinan baru yang lebih segar.
Dia menilai Golkar butuh penyegaran kepemimpinan untuk dapat memahami pemilih pemula sehingga para kadernya perlu mendukung.
"Saya dan Aziz sama-sama berusia 47 tahun, sama-sama generasi muda Golkar. Wajar untuk saling dukung saling bantu," ujarnya.
Menurut Wakil Ketua MPR itu, Aziz merupakan sosok yang cukup matang dan kompeten untuk menduduki kursi Ketua Umum Partai Golkar.
Mantan Bupati Kutai Timur itu juga menilai sosok Aziz bukan kader karbitan namun sudah meniti karir politik dari bawah dan beberapa kali menjabat posisi strategis di DPR.
"Beberapa kali duduk di DPR, jadi Ketua Komisi, kini jadi Ketua Badan Anggaran DPR. Kurang apalagi," katanya.
Sementara itu dia mengaku heran dengan sikap anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) menggalang tanda tangan penolakan Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR.
Menurut dia, penunjukan Aziz sebagai Ketua DPR itu hak prerogatif Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan semua prosedur administrasi juga ditempuh.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017