"Akibat Gunung Agung meletus, maka dampak pertumbuhan ekonomi yang sangat dirasakan di Kabupaten Badung, Denpasar, dan Gianyar karena mengandalkan dari industri pariwisata," kata Suardana, di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan dari bencana gunung tertinggi di Bali itu yang pailing merasakan adalah Kabupaten Badung, karena 90 persen mengandalkan dari industri pariwisata.
Oleh karena itu, kata dia, di Denpasar melalui program kreatif yang digagas wali kota diharapkan mampu menopang bangkitnya usaha, mikro, kecil dan menengah di tengah lesunya sektor pariwisata.
"Walau gerak perekonomian lambat, tapi setidaknya sektor UMKM tetap jalan. Begitu juga kalau dari segi pendapatan dari pajak hotel dan restoran, Denpasar tidaklah besar," ujarnya.
Ia mengatakan kepala daerah baik bupati dan wali kota harus memiliki kreatifitas dengan mensejahterakan rakyatnya. Karena masyarakat juga menjadi aset dalam pembangunan.
Kata dia, Kota Denpasar yang telah memiliki modal, yaitu budaya dan banyak anak muda yang kreatif, tentunya bisa menjadi bagian "orange economy" yang diperhitungkan.
Secara implementasi, Kota Denpasar juga telah menghadirkan berbagai ruang kreatif dan inovatif melalui berbagai kegiatan, seperti "Denpasar Festival, Denpasar TIK Festival, Mahabandana Budaya, Petinget Rahina Tumpak Landep, Sanur Village Festival, Revitalisasi Pasar Tradisional, hingga menggelar lomba Wirausaha Muda Denpasar.
Jumlah tenaga kerja yang terserap dari ekonomi kreatif adalah 19.471 orang. Pemasukan dari ekonomi kreatif Kota Denpasar tahun 2016 PDRB berdasarkan harga berlaku lapangan usaha sebesar 0.068 persen dengan laju pertumbuhan 0.031 persen.
Jumlah tenaga kerja yang terserap dari ekonomi kreatif adalah 19.471 orang. Pemasukan dari ekonomi kreatif Kota Denpasar tahun 2016 PDRB berdasarkan harga berlaku lapangan usaha sebesar 0.068 persen dengan laju pertumbuhan 0.031 persen.
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017