"Bioskop komersial akan diizinkan beroperasi di kerajaan ini mulai awal 2018, untuk pertama kalinya dalam lebih dari 35 tahun,” demikian Kementerian Kebudayaan dan Informasi setempat dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa pemerintah akan mulai memberikan lisensi kepada bioskop dengan segera.
Menghidupkan kembali biskop akan merepresentasikan pergeseran paradigma di Saudi, yang mempromosikan hiburan sebagai bagian dari rencana reformasi besar yang disebut "Visi 2030" meskipun ada perlawanan dari konservatif.
"Ini menandai momen titik balik dalam pembangunan ekonomi budaya di kerajaan ini," kata Menteri Informasi Awwad Alawwad dalam pernyataan tersebut.
Kelompok garis keras, yang menganggap bioskop sebagai ancaman bagi identitas budaya dan agama, membantu dalam penutupan bioskop di era 1980-an.
Ulama-ulama besar Arab Saudi pada Januari lalu mengingatkan "kebejatan" bioskop, menyebutnya bisa merusak moral, namun peringatan itu tak diindahkan oleh pihak otoritas pemerintahan.
Kelompok sineas lokal berkali-kali menyatakan bahwa pelarangan terhadap bioskop tak lagi masuk akal di era YouTube. Karya mereka sebagian besar memanfaatkan dunia maya untuk didistribusikan ke mancanegara, demikian AFP.
Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017