Sana`a, Yaman (ANTARA News) - Sedikitnya 20 gerilyawan Al-Houthi tewas pada Ahad (10/12), ketika pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi menyerang depot rudal di Provinsi Hajjah di bagian barat-laut Yaman, kata seorang pejabat keamanan Al-Houthi kepada Xinhua.
"Hampir 20 petempur tewas dan sebagian lagi cedera di lokasi yang diserang," kata pejabat tersebut, yang tak ingin disebutkan jatidirinya.
Gudang itu meledak dan terbakar setelah dihantam oleh lebih dari 10 serangan udara, kata pejabat tersebut tanpa memberi perincian lebih lanjut.
Depot itu berada di satu kamp militer kecil yang dikelola oleh petempur Al-Houthi di Daerah Ar-Raboo di Kabupaten Abs, yang menyediakan pasokan militer kepada petempur di Kota Kecil Medi --yang berbatasan dengan Arab Saudi.
Serangan pada Ahad adalah yang paling akhir dari serangkaian serangan udara yang dilancarkan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi, yang memerangi gerilyawan Al-Houthi dalam perang lebih dari dua-setengah tahun di Yaman.
Peningkatan baru ketegangan terjadi enam hari setelah gerilyawan Al-Houthi membunuh mantan presiden Ali Abdullah Saleh, yang telah beralih untuk bersekutu dengan koalisi pimpinan Arab Saudi, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam.
Situasi keamanan di Sana`a telah tenang setelah gerilyawan Al-Houthi sepenuhnya menguasai Ibu Kota Yaman, yang dikuasai gerilyawan Al-Houthi, dan mengalahkan pendukung Saleh yang bersenjata.
Warga di Sana`a secara bertahap mulai kembali ke pasar dan jalan, sementara pegawai negara melanjutkan pekerjaan mereka di berbagai kementerian.
Pada Sabtu (9/12), serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi menghantam stasiun televisi satelit utama di Yaman di Ibu Kota Yaman, yang dikuasai gerilyawan, dan menewaskan empat wartawan.
Serangan udara tersebut juga ditujukan ke dua pasar terkenal di bagian utara Sana`a dan di selatan Kota Pelabuhan Laut Merah Hodeidah, dan menewaskan enam orang, kata beberapa pejabat setempat.
Koalisi pimpinan Arab Saudi mencampuri konflik di Yaman pada 2015 untuk mendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, kebanyakan warga sipil, dan membuat tiga juta orang lagi terusir dari rumah mereka, kata lembaga PBB.
(Uu.C003)
Pewarta: LKBN Antara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017