Charleston, S.C. (ANTARA News) - Sembilan pemadam kebakaran tewas saat mencoba memadamkan kobaran api di sebuah toko dan gudang furniture di Charleston, South Carolina, Senin malam, yang mengeluarkan gulungan bola asap dan memercikkan abu panas. Gudang itu dipadati dengan furniture, dan api "bergulung-gulung menyelimuti layaknya bola api", sementara pemadam kebakaran berusaha untuk mengeluarkannya, kata Pam Blevins, sekretaris kepala pemadam kebakaran kota Charleston, Russell Thomas. "Semua kita tahu sembilan pemadam kebakaran, sekaligus..." kata Blevins melalui telpon Selasa, penuh dengan emosi. "Bangunan itu roboh pada mereka." Tragedi itu merupakan yang terburuk yang menimpa petugas pemadam kebakaran sejak peristiwa tewasnya 343 pemadam kebakaran dan paramedis di New York pada 11 September ketika mencari orang yang selamat di menara World Trade Center sebelum menara runtuh, kata Administrasi Pemadam Kebakaran AS. Walikota Charleston Joe Riley mengatakan besarnya kerugian bagi kota Carolina Selatan itu "sulit diukur atau dihitung" "Namun apa yang kami tahu adalah bahwa kesembilan pemadam kebakaran kota Charleston yang berani, heroik, teguh hati itu telah tewas memerangi kebakaran dengan cara yang sangat berani dan tak kenal takut," kata Riley pada konferensi pers dengan puing gudang-toko itu membara di belakangnya. Kebakaran itu mulai pada sekitar pukul 18.30 waktu setempat (pukul 22.30 GMT) di Sofa Suoer Store sekitar 8 kilometer di barat distrik bersejarah kota itu, kata bagian pemadan kebakaran. Bagian depan toko runtuh baru lebih satu jam kemudian. "Itu seperti tornado api 9 meter," kata Mark Hilton, yang berdiri dekat tempat tersebut. Walikota Riley mengatakan dua pegawai di dalam bangunan tersebut pada waktu itu dan pemadam kebakaran menerobos sebuah dinding untuk menyelamatkan mereka. Beberapa saksi lainnya mengatakan mereka melihat pemadam kebakaran menyeret empat orang dari bangunan itu. "Mereka ditutup dalam jelaga hitam," kata Daniel Shahid, seorang salesman sebuah dealer mobil yang berdekatan. "Mereka tampak ketakutan di luar pikiran mereka." Orang-orang meninggalkan bunga di trotoar di luar reruntuhan toko itu Selasa pagi. Walikota itu mengatakan penyelidikan penuh akan dilakukan terhadap kebakaran tersebut. Pembakaran (toko) dengan sengaja tidak diduga, katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007