Negara, Bali (ANTARA News) - Polisi Unit Lalu Lintas Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, membina sembilan remaja diduga suporter sepak bola, karena masuk ke Bali tanpa membawa bekal yang cukup.
Informasi yang dihimpun Senin menyebutkan, polisi mendapatkan laporan ada sembilan remaja yang mengenakan kaos dan membawa atribut salah satu klub sepak bola, berusaha mencegat truk dan bus arah Denpasar, Minggu (10/12) sore.
"Penampilan mereka seperti anak punk. Kami langsung meluncur ke lokasi dan membawa mereka ke kantor untuk dibina," kata Kepala Unit I Lalu Lintas Polsek Kawasan Laut Gilimanuk Inspektur Dua Putu Budi Santika.
Kepada polisi, sembilan remaja yang terdiri dari tujuh laki-laki dan dua perempuan ini mengaku dari Jawa Timur dan hendak menuju ke Kabupaten Tabanan.
"Mereka juga masih berstatus pelajar SMP. Makanya kami nasehati mereka, kalau memang bepergian jauh harus membawa bekal yang cukup, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan raya dengan mencegat bus atau truk," katanya.
Setelah dinasehati, menurutnya, polisi akan menghubungi keluarga sembilan remaja tersebut untuk menjemputnya, serta menjaga anak-anak itu tidak nekat bepergian dengan bekal seadanya.
Beberapa kali, Polsek Kawasan Laut Gilimanuk membina anak-anak remaja yang rata-rata berpenampilan punk, karena masuk ke Bali dengan bekal seadanya.
Rata-rata mereka terpergok petugas atau warga, saat berusaha mencari tumpangan gratis baik bus maupun truk arah Denpasar.
Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017