Kupang (ANTARA News) - Dua pesepakbola asal Nusa Tenggara Timur yang tergabung dalam usia 19 untuk pertama kalinya dalam sejarah persepakbolaan NTT lolos seleksi di klub liga I PSM Makassar.
"Dari empat pemain yang lolos seleksi pertama di Kupang, hanya dua yang lolos seleksi di Makasar," kata Agen Pemain Usia dini Bali United Cristal Footbal Soccer Kupang, Indra Kadiaman kepada Antara di Kupang, Senin.
Dua pesepakbola usia dini yang lolos tersebut adalah Dominikus R. Lede Dari Sumba Barat Daya (SBD) yang berposisi sebagai pemain sayap kiri dan Leoricho M. Malaikosa dari Kota Kupang berposisi sebagai pemain belakang kiri.
Ia menjelaskan saat seleksi Dominikus berhasil memberikan satu asist dan tiga gol berhasil diboyongnya. Sementara itu Leoricho sendiri bermain dengan sangat bagus.
"Ini merupakan sejarah bagi persepakbolaan dari NTT karena ini pertama kali NTT miliki wakil di PSM Makassar," tuturnya.
Hal tersebut juga lanjutnya diakui oleh masyarakat NTT yang ada di Makassar yang hadir menyaksikan proses seleksi tersebut setelah mengetahui ada perwakilan NTT dalam seleksi tersebut.
Indra yang juga seorang pelatih di Bali United Cristal FC tersebut menambahkan sebelumnya saat seleksi di Kupang ada sekitar 200an peserta yang diikutkan dalam seleksi yang langsunh disaksikan oleh pelatih utama PSM Makassar Rene Albert.
Dari hasil seleksi tersebut yang lolos hanya empat orang untuk pemain u-19 dan tiga pemain senior.
"Empat pemain yang lolos seleksi pertama tersebut adalah Flabiano Soares dari Atambua, Fredik Lataan Alor dan dua orang yang lolos seleksi akhir," tambah Indra yang juga seorang pegawai di Otoritas Jasa Keuangan tersebut.
Dengan lolosnya dua pemain tersebut Ia pun berpesan agar kedua pemain itu jangan mengikuti pertandingan tingkat lokal yang dapat membahayakan kondisi mereka.
"Mereka hanya boleh berlari dan mengikuti latihan-latihan ringan menjaga stamina mereka sambil menunggu kontrak dari pihak PSM Makassar," tambahnya.
Sementara itu Ketua Sport Intelegen PSSI pusat Fary Djemi Francis memberikan apresiasi yang tinggi kepada kedua pemain tersebut dan kepada sejumlah pengiat sepak bola di NTT seperti Masyarakat Gila Bola (Masgibol) yang mendatangkan pelatih Utama PSM Makassar untuk menjaring pemain di NTT.
"Jadi untuk membangun sepak bola di NTT tidak hanya diperlukan pembinaan usia dini tetapi juga diperlukan mempunyai jaringan di klub-klub kelas I di luar NTT karena dengan begitu akan banyak yang datang dan mencari pemain berpotensi di NTT," tuturnya.
Dengan masuknya dua pemain asal NTT tersebut di PSM Makasar maka bisa dibilang ada belasan pemain NTT sudah masuk dalam klub liga I.
Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017