"Langkahnya untuk daerah - daerah pastikan pompanya yang beroperasi di sana berjalan. Kemarin saya sempat datang ke Waduk Pluit di sana ada tiga pompa dua berjalan satu masih menunggu perbaikan jadi kita pastikan semua pompa berjalan, karung pasir disiapkan," kata Sandiaga di Balaikota DKI Jakarta, Senin.
Selain itu, saluran-saluran dibersihkan dari kotoran- kotoran yang kemungkinan menyumbat. Drainase dibikin kondisinya selancar mungkin, katanya.
"Dan kita ingin antisipasi tadi yang selalu kita ingatkan siaga, tanggap dan galang. Galang semua masyarakat untuk ikut sama - sama mengantisipasi dari efek perubahan iklim yang sangat drastis. Kedua tanggap, antisipasi. Kalau dulu jawabnya 'oh topping segini cukup' nggak bisa, kita harus antisipasi," kata Sandiaga.
Dijelaskannya karena saat ini masuk ke dalam siklus yang tidak bisa terprediksi dan belum terjadi sebelumnya.
"Jadi yang pertama, kita harus selalu siap siaga. Keadaan cuaca seperti ini, kita nggak boleh lagi surprise, karena ini sudah harus menjadi SOP kita. Kita harus siaga menghadapi ini semua. Semua SKPD, semua di wilayah, sampe tingkatan yang paling bawah," kata Sandiaga.
Cuaca semakin ekstrim dan jaraknya akan semakin dekat. Dan diingatkan bahwa dulu mungkin antisipasi kegiatannya biasa, katanya.
"Sekarang kita harus lihat ini akan menjadi lebih ekstrim perubahan cuaca jadi bukan genangan pohon - pohon, tiang - tiang semuanya fasilitas publik yang bisa menjadi ancaman keselamatan atau menimbulkan bahaya bagi masyarakat harus kita antisipasi," kata Sandiaga.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017