Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membuka Posko Nasional Sektor ESDM untuk melakukan pemantauan dan memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan listrik berjalan dengan baik.
Menteri ESDM, Ignasius Jonan dalam siaran pers di Jakarta, Senin, telah membentuk Tim Posko Nasional ESDM dalam rangka koordinasi pengawasan, penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik dan antisipasi kebencanaan geologi.
Tim yang diketuai oleh Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa, memiliki tugas diantaranya, melakukan pengumpulan serta inventarisasi data lapangan mengenai fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas dan listrik milik badan usaha serta potensi daerah rawan bencana.
Tim Posko juga bertugas melakukan penyusunan aksi rekomendasi tanggap darurat penanganan kelangkaan pasokan BBM, gas, listrik dan penanganan bencana alam.
Jonan mengungkapkan, posko ini berjalan sebagaimana posko ESDM saat menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri.
Pemerintah berharap pembentukan Posko ESDM tersebut dapat meningkatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya sektor ESDM. Pemenuhan dan pemantauan pasokan BBM serta listrik akan difokuskan di daerah-daerah wisata.
"Jelang tahun baru, kita juga lihat seperti waktu Idul Fitri berjalan dengan baik, mestinya jelang Natal dan Tahun Baru mudah-mudahan `ga ada masalah. Satu, pasok BBM cukup. Semua Fokus, seperti Pertamina Fokus di daerah-daerah wisata. Kedua, LPG juga dipersiapkan. Listrik juga sama, fokusnya di daerah-daerah wisata. Saya tugaskan Kepala BPH, mewakili sektor ESDM untuk monitoring, mengawal pelaksanaan pengawasan pasok energi untuk listrik, LPG dan BBM untuk Natal," jelas Jonan.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengungkapkan, BPH Migas diberi amanah untuk menjadi Koordinator Posko. Posko ini memiliki tugas memonitor, menyiapkan serta mengevaluasi stabilitas pasokan energi.
Selain itu, informasi kegeologian juga akan terus dipantau dan diinformasikan kepada masyarakat.
"Kami ditugaskan oleh Pak Menteri, sama dengan kemarin saat Idul Fitri. Untuk Natal dan Tahun Baru, kami ditunjuk sebagai koordinator. Kita sudah bentuk tim terpadu, bahkan geologi juga termasuk untuk memantau potensi longsor dan gunung meletus," katanya.
BBM juga kita minta kepastian Pertamina, jangan sampai selama Natal dan Tahun Baru terjadi keterlambatan suplai stok, baik BBM satu harga maupun yang lainnya di seluruh Indonesia, terutama kepada keluarga besar kita, saudara-saudara umat kristiani yang melaksanakan natal, terang Fashurullah.
Posko Nasional sektor ESDM melakukan monitoring selama 24 jam atas pasokan energi dan informasi penting lainnya bagi masyarakat.
"BPH migas, mulai tanggal 18 Desember sampai seminggu setelah tahun baru rutin 24 jam memantau perkembangannya. Kita pantau, semua `real time`, terpantau," lanjutnya.
Posko Nasional Sektor ESDM juga akan melakukan monitoring lapangan di wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar), baik sebelum maupun setelah Natal.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017