Pekanbaru (ANTARA News) - Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Republik Indonesia melakukan penangkapan empat terduga teroris di berbagai wilayah di Provinsi Riau.
"Pertama Senin (11/12) pukul 05:30 WIB telah dilakukan penangkapan terhadap diduga teroris DR (21) di Kompleks PT Sumatera Riang Lestari Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Senin.
DR dianggap ikut merencanakan penyerangan pada bulan Mei 2017 di Kepolisian Resor Pekanbaru, Kepolisian Sektor Tampan, dan salah satu pos polisi di Pekanbaru. Dia tidak ni, lanjut Guntur bersedia menjadi eksekutornya.
Kemudian pada pukul 08:40 WIB dilakukan penangkapan lagi terhadap terduga teroris inisial AT (42). Terduga pelaku ini ditangkap Perumahan Karya Indah Lestari, Jalan Raya Lintas Petapahan-Pekanbaru, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
"AT ikut merencanakan penyerangan Markas Brimob Pamenang, Jambi, Polres Muara Bungo, Polres Dhamasraya Polda, Sumatera Barat," ungkapnya.
Lalu terduga teroris ketiga DG (24) ditangkap pada pukul 12:40 WIB di Desa Kampung Baru, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar. Terduga ini diketahui berencana akan pergi ke Negara Filipina bergabung dengan pemberontak di sana.
DG diduga juga mengetahui pembelian senjata yg dilakukan oleh WW, teroris lain yang telah ditangkap. Pasalnya Anjungan tunai Mandiri miliknya digunakan sebagai penerima aliran dana dari terduga teroris lain SH yang juga sudah ditangkap.
"Dia juga ikut merencanakan serangan pada bulan Mei 2017 di Markas Brimob Polda Riau Pekanbaru, Polsek Tampan, dan salah satu Pospol di Pekanbaru," ujar Guntur.
Terakhir terduga teroris yang ditangkap berinisial RR (29) ditangkap di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru. RR diduga pada bulan Desember 2016, bersama WW yang telah ditangkap membeli senjata api.
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017