Jakarta (ANTARA News) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta kepada seluruh puskesmas di wilayah ibu kota agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit difteri.
"Terlebih, sepanjang tahun 2017 ini, tercatat ada 22 pasien yang menderita difteri. Makanya, saya minta supaya semua puskesmas tingkatkan kewaspadaan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto, di Jakarta, Senin.
Sejauh ini, menurut dia, pihaknya meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit difteri, terutama di tingkat puskesmas yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
"Penyakit difteri itu pada umumnya menyerang anak-anak. Semua puskesmas kami minta waspada, karena puskesmas itu langsung berhubungan dengan masyarakat," katanya.
Dia menuturkan, apabila ada satu orang yang terjangkit penyakit difteri, maka harus segera dilakukan tindakan surveillance, yang berarti melacak hingga sejauh mana penyakit itu menjangkiti orang tersebut serta asal atau sumber penyakit tersebut.
"Kalau tiba-tiba ada satu orang yang kena penyakit difteri, kita harus langsung lakukan surveillance. Kesulitannya adalah, di Jakarta ini kan banyak orang yang keluar masuk, jadi sumbernya bisa dari mana saja," katanya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, dari 22 pasien yang tercatat menderita penyakit difteri, sebanyak tiga orang di antaranya diketahui belum diberikan imunisasi.
"Sedangkan ada pula empat orang lainnya sudah memiliki riwayat imunisasi, namun kemudian terkena penyakit difteri ketika menjenguk orang yang juga menderita penyakit tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman bernama Corynebacterium diphtheriae. Penyakit tersebut dapat menyebar melalui udara dan bersifat menular.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017