Dikutip dari keterangan resmi CLS yang diterima di Jakarta, Senin, kedua pemain tersebut diplot untuk menggantikan pemain asal AS lainnya Evan Brock yang kiprahnya dianggap tidak terlalu siginifikan terhadap permainan tim.
Evan Brock didatangkan beberapa waktu lalu untuk menggantikan posisi Duke Crews yang cedera dan harus menepi selama 12 pekan.
"Saya berterima kasih kepada Evan Brock atas kontribusinya dalam tiga pertandingan terakhir. Setelah berdiskusi dengan tim pelatih, khususnya mengenai kekalahan di gim kedua dan keempat kemarin, kami butuh dua pemain yang bisa membawa permainan jadi lebih cepat," ujar managing partner CLS Knights Indonesia Christopher Tanuwidjaja.
Sebagai informasi, dengan kedatangan Jones dan Lingganay, CLS kini diperkuat total empat pemain asing setelah center AS Brian Williams (center) dan point guard keturunan Thailand Frederick Lee Jones.
ABL hanya memperbolehkan sebuah tim diperkuat empat pemain asing yaitu dua berstatus "world import" dan sisanya "heritage import player" atau keturunan Asia Tenggara.
Menurut Christopher, Decorey Aaron Jones dipilih karena dianggap memiliki energi yang besar di lapangan dan seorang pekerja keras. Usia pemain bertinggi badan 206 sentimeter itu pun masih terbilang muda, 24 tahun.
Jones sebelumnya sempat tampil pula di Indonesia tepatnya di Jawa Pos-Honda Pro Tournament 2017, Surabaya, ketika dia berhasil membawa timnya BBM Pontianak Warriors menjadi juara.
Dia juga sempat bermain pada liga LNB Cile bersama tim Espanol De Talca dan membawa timnya juara liga nasional Chili pada musim 2016/2017.
Sementara, alasan mendatangkan Rudy Lingganay, adalah karena pihak CLS yakin pemain berusia 31 tahun itu dapat membuat tempo permainan CLS semakin cepat.
Di samping itu, Rudi merupakan pemain dengan segudang pengalaman di Liga Bola Basket Profesional Filipina (PBA) bersama beberapa tim yaitu Powerade Tigers, Global Port Batang Pier, KIA Picanto dan TNT Ka Tropa.
Harapan dua pemain baru bisa menambah kekuatan tim diungkapkan oleh pelatih CLS Koko Heru Setyo Nugroho. Namun, Koko mengingatkan bahwa dia memberikan kepercayaan dan tanggung jawab yang sama demi meningkatkan performa tim di ABLL.
"Persaingan ABL sangat ketat dan karena itu jangan sampai lengah. Kami harus bangkit kembali secepatnya," kata Koko.
Adapun pertandingan kandang terakhir CLS di GOR Kertajaya, Surabaya, digelar pada Rabu (13/12) melawan Singapore Slingers. Pada pertemuan pertama di Singapura, Singapore Slingers menaklukkan CLS dengan skor 77-66.
Rekor CLS di ABL 2017-2018 untuk sementara adalah sekali menang dari empat laga. Satu-satunya kemenangan diraih ketika melawan tim Taiwan Formosa Dreamers di GOR Kertajaya, Surabaya, dengan skor 94-73.
Sisanya, CLS takluk dari Singapore Slingers, tim Thailand Mono Vampire 85-98 dan Hong Kong Eastern 78-87.
Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017