Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan minyak dunia, Shell, hingga saat ini masih menunggu kepastian kebijakan pemerintah untuk mengikuti public service obligation (PSO) di Indonesia. Menurut Chairman dan CEO PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi, di Jakarta, Selasa, pada dasarnya perusahaannya siap untuk mengikuti PSO hanya saja masih menunggu kepastian persyaratan atau kebijakan yang jelas dari pemerintah. Dia mengatakan tidak ingin menyalahi peraturan di satu negara dalam memasarkan minyaknya, karena itu mereka masih menunggu kepastiannya. Pada dasarnya perusahaan minyak ini ingin mengikuti PSO dan dapat memenuhi segala persyaratan di tanah air, tetapi sayangnya hingga saat ini masih terganjal kepastian kebijakan dari pemerintah. Shell hingga saat ini telah memiliki 46.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di seluruh dunia, 10 diantaranya ada di Indonesia. Saat ini, Shell sedang membangun beberapa SPBU baru di daerah Jabodetabek. Syarat distributor BBM subsidi, antara lain badan usaha yang diberi penugasan harus memenuhi kriteria, seperti memiliki izin usaha niaga umum, memiliki dan atau menguasai fasilitas penyimpanan, fasilitas pengangkutan, dan fasilitas penjualan yang sesuai dengan kuota yang ditetapkan pada wilayah distribusi niaga yang ditawarkan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007