Situbondo (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengenalkan destinasi wisata di daerah pegunungan lewat komunitas "motor trail" atau penunggang motor yang biasa melintasi medan ekstrem.
"Dalam rangka memperingati Hari Bakti PU ke-72 Tahun, kami sengaja menggelar kegiatan `Trail Wisata Kayumas` di Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, salah satunya untuk pengenalan objek wisata alam yang ada di pegunungan perbatasan dengan Kabupaten Bondowoso," kata Kepala Bidang Binamarga Dinas PUPR Kabupaten Situbondo, Arifin Pria Utama di sela acara "Trail Wisata Kayumas" Situbondo, Minggu.
Menurut dia, komunitas "motor trail" yang selama ini dikenal sebagai penghobi melintasi dan manklukkan medan ekstrem seperti jalan kecil yang berlumpur, menurun terjal, menanjak dan jalan bebatuan menjadi pilihan tepat dalam pengenalan objek wisata di Desa Kayumas.
Selain itu, katanya, mereka (komunitas motor trail) selain dapat menyalurkan hobinya menjajaki medan ekstrem di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl) juga dapat menikmati pemandangan alam.
"Pecinta `motor trail` di sini juga dapat menikmati pemadangan hamparan luas kebun kopi rakyat maupun milik PT Perkebunan Nusantara XII Kebun Kayumas, dan juga objek wisata Air Terjun Bukit Emas dan juga wisata Tanah Merah," katanya.
Sementara Eko Agus, salah seorang peserta "Trail Wisata Kayumas" mengaku kagum setelah melintasi jalan ekstrem dan melihat hamparan kebun kopi di Desa Kayumas.
"Kalau tantangan medannya lumayan ekstrem, dan pemadangannya cukup bagus dan layak untuk mengajak berwisata bersama keluarga maupun bersama teman," katanya.
Dalam pantauan, puluhan peserta "Trail Wisata Kayumas" tampak terlihat senang ketika tiba di finish, karena lokasinya di objek wisata Tanah Merah yang merupakan pemadangan alam tebing.
Setelah menempuh medan ekstrem di pegunungan sejauh puluhan kilometer, komunitas "motor trail" ini juga tampak berswafoto (foto selfie) di obejk wisata Tanah Merah dengan latar belakang tebing.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017