"Keamanan Kota Surabaya tidak hanya menjadi tanggung jawab polisi, melainkan juga semua elemen masyarakat yang ada di kota ini," katanya, saat bersilaturahmi dengan keluarga besar kelompok perguruan silat Persaudaraan Hati Terate (PSHT) Cabang Surabaya yang bertempat di Kampus Institut Teknologi Adhi Tama (ITATS) Surabaya, Minggu.
Dia mengatakan, dalam dua pekan terakhir telah menjalin silaturahmi dengan berbagai elemen masyarakat di Kota Surabaya.
Menurut dia, sederatan lawatannya di awal masa kepemimpinannya sebagai Kapolrestabes Surabaya itu merupakan bentuk sinergitas kepolisian dengan semua komponen masyarakat Surabaya dalam mengelola keamanan di Kota Pahlawan.
"Karena keamanan dan ketertiban Kota Surabaya harus dikelola bersama oleh semua komponen masyarakat, termasuk PSHT," ucap alumnus Akademi Kepolisian tahun 1993 ini.
Ketua PSHT Cabang Surabaya Maksum Rosadin menyambut baik ajakan Kapolrestabes Rudi Setiawan.
Menurut dia komitmen untuk turut menjaga keamanan Kota Surabaya telah ditunjukkan segenap anggota PSHT dengan meredam konflik saat terjadi bentrokan dengan massa pendukun Persebaya, Bonek, belum lama lalu.
Komitmen itu, lanjut dia, akan terus dijaga demi Kota Surabaya yang aman dan tentram. Dia sepakat seluruh pelanggaran hukum yang terjadi di Kota Surabaya harus diserahkan ke pihak berewenang, yaitu Polrestabes Surabaya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya sekaligus menobatkan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan sebagai warga kehormatan PSHT.
Kombes Pol Rudi Setiawan merasa terhormat dengan gelar tersebut.
"Saya merasa senang dan bangga. Untuk itu saya punya tanggung jawab moral untuk terus bergandengan dengan PSHT bersama elemen masyarakat lainnya. Karena tujuan polisi dan PSHT sama, yaitu membela kebenaran," ucapnya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017