New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data ketenagakerjaan yang keluar dari negara tersebut positif.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,11 persen menjadi 93,898 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1768 dolar AS dari 1,1783 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun ke 1,3399 dolar AS dari 1,3474 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7503 dolar AS dari 0,7518 dolar AS.
Dolar AS dibeli 113,53 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,01 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9925 franc Swiss dari 0,9934 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2871 dolar Kanada dari 1, 2851 dolar Kanada.
Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (8/12) melaporkan bahwa jumlah penggajian (payrolls) pekerja non pertanian meningkat sebesar 228.000 pada November, mengalahkan konsensus pasar untuk kenaikan 190.000. Sementara itu, tingkat pengangguran tidak berubah sebesar 4,1 persen.
Para analis mengatakan laporan ketenagakerjaan positif tersebut memperkuat spekulasi pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya pada pertemuan Desember, pekan depan.
"Dari perspektif Fed, tidak ada kemungkinan di sini untuk mencegah kenaikan suku bunga minggu depan, tapi karena kenaikan harga hampir sepenuhnya, seharusnya tidak mengubah ekspektasi," kata Chris Low, kepala ekonom FTN Financial, dalam sebuah catatan.
Sementara itu, para investor juga mengawasi kemajuan reformasi pajak AS. Para analis mengatakan sepertinya hanya masalah waktu sebelum rancangan undang-undang akhir diterima Presiden Donald Trump untuk mendapatkan persetujuan akhir, meskipun Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat memiliki perbedaan dalam rancangan undang-undang pajak tersebut, demikian Xinhua melaporkan.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017