Beliau sangat menghargai apa yang dilakukan oleh negara kita, konsistensi sejak presiden pertama, Presiden Soekarno sampai sekarang."
Gunung Kidul (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan Indonesia melalui sambungan telepon kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
"Kemarin saya sudah coba dua kali dan alhamdulilah kemarin saya sudah berbicara dengan Presiden Mahmoud Abbas dan saya sampaikan kembali posisi Indonesia mengenai pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota," kata Presiden Joko Widodo di sela-sela peninjauan pembangunan kembali jembatan penyeberangan orang di Dukuh Bonjing, Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta, Sabtu.
Hal itu terkait dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan akan segera memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel yang tadinya berada di Kota Tel Aviv ke Kota Yerusalem, padahal Yerusalem masih menjadi kota penting bagi Israel dan Palestina.
"Saya sampaikan kepada Presiden Mahmoud Abbas bahwa yang pertama, Indonesia mengecam keras keputusan AS tersebut dan saya sampaikan juga keputusan tersebut bertentangan dengan semua resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Palestina," ujar Presiden.
Menurut Presiden, pengakuan Presiden Trump mengenai pemindahan Kedutaan Besar AS itu juga membahayakan proses-proses perdamaian yang sudah lama dirintis.
"Kedua, Indonesia mengajak semua negara untuk bersatu, memberikan dukungan terhadap Palestina," ucap Presiden.
Ketiga, Indonesia juga akan mengajak negara lain untuk tidak mengikuti apa yang dilakukan AS untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
"Terakhir Indonesia akan selalu bersama dengan perjuangan rakyat Indonesia," kata Presiden.
Menurut Presiden Jokowi, Mahmoud Abbas sangat menghargai apa yang disampaikan Indonesia.
"Beliau sangat menghargai apa yang dilakukan oleh negara kita, konsistensi sejak presiden pertama, Presiden Soekarno sampai sekarang," ucap Presiden.
Pendirian Indonesia terhadap Palestina itu, menurut Presiden, akan disampaikan juga dalam pertemuan OKI di Turki pada 12-14 Desember 2017.
"Ya mungkin akan kita tambahi (pernyataannya), tapi intinya yang saya sampaikan kepada Presiden Mahmod Abbas sudah jelas sekali," kata Presiden, menegaskan.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017