Jakarta (ANTARA News) - Berlokasi tepat di jantung Kota Bekasi, Jawa Barat, yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta, Stadion Patriot Chandrabaga akan menjadi salah satu arena untuk pertandingan sepak bola Asian Games 2018.
Stadion berkapasitas 30 ribu tempat duduk penonton ini akan menjadi arena persaingan tim-tim terbaik Asia pada Asian Games ke-18, bersama sejumlah stadion lainnya di Indonesia yang oleh Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) dinilai layak untuk menggelar pertandingan cabang olahraga paling populer di dunia itu.
Tempat lainnya yang ditetapkan sebagai arena sepak bola putra dan putri Asian Games adalah Stadion Pakan Sari Cibinong (Bogor), Stadion Wibawa Mukti Cikarang (Kabupaten Bekasi), Stadion Jakabaring Palembang, Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Kota Bandung, dan Gelora Bung Karno Jakarta.
Stadion Patriot Chandrabaga selesai dibangun pada 2014, dengan merombak total stadion lama di areal GOR Bekasi yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Kota Bekasi, Jawa Barat.
Arena-arena di GOR Bekasi yang tadinya terkesan sederhana dan lebih sering digunakan untuk pertandingan tingkat daerah, kini menjelma menjadi sebuah stadion moderen berstandar internasional.
Penamaan menjadi Patriot Chandrabaga berkaitan erat dengan sejarah Kota Bekasi. "Nama Chandrabaga merupakan identitas sejarah Bekasi saat zaman Kerajaan Tarumanegara. Zaman itu para leluhur masyarakat Bekasi menamai kawasan mereka dengan sebutan Chandrabaga. kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Sedangkan istilah patriot disematkan sebagai identitas kawasan itu sebagai kota perjuangan saat menghadapi penjajah pada zaman kemerdekaan.
Dengan arsitektur bangunan yang konon terinspirasi dari Stadion San Siro Milan, Italia, Stadion Patriot juga sering disebut sebagai salah satu ikon kebanggaan masyarakat Kota Bekasi.
Stadion Patriot kini menjadi markas resmi klub Bhayangkara FC yang baru-baru ini menjadi juara Kompetisi Sepak Bola Liga 1, serta klub Persija Jakarta.
PSSI sering memanfaatkan stadion ini untuk pertandingan-pertandingan internasional, apalagi Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta sudah hampir setahun ini ditutup karena renovasi besar-besaran. Di antaranya yang baru-baru ini digelar adalah laga persahabatan timnas melawan Guyana, dan melawan Fiji.
Selain untuk pertandingan sepak bola, stadion ini sering juga dimanfaatkan untuk menggelar kegiatan berskala besar, seperti konser musik atau acara yang melibatkan massa dalam jumlah banyak.
Lokasinya yang mudah dijangkau dekat dengan stasiun kereta api dan pintu tol, serta tidak jauh dari pusat-pusat perbelanjaan dan hotel-hotel berbintang, menjadi salah satu kelebihan dari stadion ini.
Namun stadion yang dikelola oleh Pemkot Bekasi ini juga memiliki banyak kelemahan yang harus segera dibenahi, khususnya menjelang digunakan untuk Asian Games 2018.
Lokasi stadion yang sangat dekat dengan pusat-pusat keramaian terkadang justru menjadi masalah jika menggelar pertandingan-pertandingan yang krusial dan berpotensi terjadi bentrokan.
Misalnya pertandingan Liga 1 antara Persija dan Persib pada 30 Oktober lalu, terpaksa harus dipindahkan ke Stadion Manahan Solo, karena pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin keramaian di Stadion Patriot.
Kemudian pada pertandingan Timnas Indonesia lawan Fiji, di stadion itu terjadi insiden tewasnya seorang penonton akibat terkena suar nyasar yang dilontarkan penonton lain.
Kepolisian mengaku kecolongan dalam mengidentifikasi masuknya suar atau petasan roket ke stadion. Padahal ketika itu pemeriksaan terhadap setiap penonton yang masuk sudah cukup ketat. Selain itu jumlah penonton tidak terlalu banyak, hanya sekitar 15 ribu orang.
Diperkirakan ada celah di tembok atau pagar stadion yang memungkinkan orang yang sudah berada di stadion dapat menerima barang dari rekannya di luar stadion.
Bisa saja suar tersebut diselundupkan lewat teman pelaku dari luar. Secara diam-diam pelaku dan rekannya menyelinapkan suar lewat celah pagar stadion. Sementara teman lain yang lolos dari pemeriksaan petugas di pintu masuk, langsung mengambilnya, kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Hero Bachtiar mengenai insiden yang terjadi pada 2 September lalu itu.
Kelemahan ini tentunya harus menjadi perhatian karena seluruh pertandingan sepak bola Asian Games nanti harus patuh pada aturan FIFA.
Pemulihan Stadion
Padatnya kegiatan di Stadion Patriot, termasuk untuk kompetisi Liga 1 yang baru berakhir, menyebabkan stadion yang dibangun dengan biaya hampir Rp500 miliar ini memerlukan proses pemulihan kembali lagi, khususnya untuk menghadapi Asian Games.
Penurunan kualitas lapangan rumput stadion juga terlihat jelas ketika dipakai untuk pertandingan Timnas melawan Guyana, dimana sebagian rumput tidak rata sehingga cukup mengganggu jalannya laga internasional tersebut.
Ketika itu ofisial tim Guyana juga sempat mengeluhkan kualitas lapangan rumput yang tidak sebagus bangunan stadionnnya.
Pemkot Bekasi merencanakan segera melakukan pemulihan dan sejumlah renovasi pada stadion yang dalam setahun terakhir ini dapat dibilang tidak pernah istirahat dari berbagai kegiatan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bekasi Tedi Hafni mengatakan setelah kompetisi Liga berakhir, pihaknya memulai proses pemulihannya.
Renovasi stadion akan dimulai Desember 2017 hingga April 2018 demi memenuhi standarisasi kelaikan arena untuk pertandingan skala internasional.
Sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK), kata dia, pelaksanaan pekerjaan diprediksi hingga April 2018.
Dikatakan Tedi, perbaikan prioritas akan dilakukan pada rumput dan area lapangan.
Namun demikian, katanya, tidak menutup kemungkinan ada penambahan perbaikan, seperti lokasi press room dan ruang VIP.
Permukaan lapangan sepak bola rencananya akan dinaikan sekitar 25 cm, termasuk perbaikan saluran air.
Perombakan lapangan itu juga akan berdampak pada pergantian rumput jenis Brasil dengan yang baru.
Kegiatan pemulihan stadion rencananya akan memanfaatkan dana bantuan dari pemerintah pusat sebagai konsekuensi ditunjuknya stadion Kota Bekasi sebagai arena untuk Asian Games 2018.
Mungkin terlalu berlebihan jika Stadion Patriot Chandrabaga disejajarkan dengan San Siro, namun setidaknya stadion ini diharapkan punya kualitas standar internasional dan siap untuk menggelar sepak bola Asian Games Agustus 2018.
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017