Tangerang (ANTARA News) - Maskapai Garuda Indonesia memperkirakan kenaikan penumpang sebesar 15 persen pada musim libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
"Secara historis setiap Natal dan Tahun Baru ada sepuluh sampai 15 persen kenaikan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury dalam peninjauan operasi penerbangan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat.
Pahala mengatakan saat ini tengah menghitung slot untuk penerbangan tambahan selama musim liburan tersebut.
"Paling lambat minggu ini atau minggu depan sudah ketahuan penambahan penerbangannya," katanya.
Upaya-upaya untuk menanggulangi lonjakan penumpang, lanjut dia, yaitu mengoperasikan pesawat berbadan besar (wide body) dan mengatur frekuensi.
"Kapasitas kami juga kami sesuaikan dengan frekuensi, rute-rute tertentu dari pesawat kecil dan pesawat besar. Hanya saja kalau tahun ini kami lagi godok kaitannya dengan slotnya," katanya.
Selain itu, untuk mengantisipasi keterlambatan dan pembatalan penerbangan, Pahala mengatakan akan mengoptimalkan kinerja tim dengan mempercepat koordinasi dan komunimasi terkait penjadwalan ulang serta pembatalan penerbangan.
"Kami memastikan kondisi operasional mendekati masa `peak season`, kami menyadari dengan kondisi operasional minggu lalu,"katanya.
Dihubungi terpisah, Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah Murni menyebutkan pengajuan penerbangan tambahan yang sudah diterbitkan izinnya, yaitu sebanyak 1.200 untuk penerbangan 80 untuk penerbangan internasional per 4 Desember 2017.
"Maskapai yang mengajukan ini Garuda Indonesia, Sriwijaya, Nam dan Trigana," katanya.
Sementara itu, Citilink Indonesia menyediakan 50.400 kursi tambahan yang terbagi dalam 280 penerbangan tambahan selama periode peak season Natal dan Tahun Baru 2018.
Jumlah tersebut meningkat 20 persen dibandingkan periode Natal dan Tahun Baru 2017 yaitu sebanyak 41.760 kursi tambahan.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017