Penyerahan dilakukan Wapres dengan didampingi Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, Jumat.
Dalam sambutannya, Wapres menyatakan apresiasinya terhadap perusahaan yang mengelola produk sehingga memberikan nilai tambah dan bisa bersaing.
"Jika tidak membuat produk baik, bisa kalah dengan produk negara lain (seperti) produk China, produk Vietnam, produk Thailand," kata Wapres mencontohkan.
Selain itu, Wapres juga mendorong agar perusahaan dan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan.
"Pelatihan agar skill-nya naik, agar bisa bersaing dengan luar negeri dan automation," ujarnya.
Salah satu cara peningkatan pelatihan, kata dia, adalah melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di berbagai daerah.
Wapres juga mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan anggaran bagi BLK untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja tersebut.
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengaku produktivitas tenaga kerja di Indonesia mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir meski belum bisa bersaing dengan negara tetangga.
"Produktivitas kita masih di bawah Singapura, Malaysia, Thailand. Jepang bahkan tingkat produktivitasnya empat kali lipat di atas kita," ujarnya.
Ia berharap penghargaan PAramakarya 2017 itu dapat mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk meningkatkan produktivitasnya.
Penghargaan Produktivitas Dua Tahunan
Penghargaan Paramakarya adalah penghargaan produktivitas tingkat nasional yang diberikan oleh Presiden RI setiap dua tahun sekali dan dimulai pada tahun 1994.
Untuk tahun 2017, penghargaan diberikan kepada 30 perusahaan dari 192 perusahaan yang dinilai.
Penerima penghargaan itu terdiri atas satu perusahaan besar, 14 perusahaan menengah dan 15 perusahaan kecil yang berhasil mempertahankan dan meningkatkan produktivitasnya dalam dua tahun terakhir.
Para penerima penghargaan adalah:
1. CV Infrafood, Surakarta, Jawa Tengah
2. PT Mauquta Abadia, Jawa Timur
3. PT Gunung Hijau Masarang, Sulawesi Utara
4. Tom Burger, Sumatera Barat
5. PT Tessena Inovindo, DKI Jakarta
6. CV Surya Alam Semesta, Jawa Tengah
7. Ramadhan Kue, Jawa Barat
8. CV Pusaka Bali Persada, Bali
9. Batik Pertiwi, Jawa Tengah
10. PT Tropica Cocoprima, Sulawesi Utara
11. CV Tirta Taman Bali, Bali
12. UD Afifah, Sulawesi Tengah
13. CV Shaniqua Marigold Bamboo, Banten
14. Indonesia Villa Jaya, Kalimantan Selatan
15. UD Java Gedeg, Jawa Timur
16. UD Akselerasi, Kalimantan Tengah
17. Toko Pelawan, Bangka Belitung
18. Aneka Rendang Asese, Sumatera Barat
19. Gaharu Plaza Indonesia, Riau
20. Putri Bengkulu, Bengkulu
21. CV Nacha, Maluku
22. Celebes Mushroom Farm, Sulawesi Selatan
23. PD Mawaddah Umulyatama, Lampung
24. CV Serai Wangi Makmur Abadi, Kalimantan Timur
25. CV Sambal CUK, Jawa Timur
26. Alminana, Sulawesi Selatan
27. Asri Rahayu, Jawa Barat
28. Ulos Sianipar, Sumatera Utara
29. UKM Makmur Jaya, Maluku
30. Dumbo Jaya, Sumatera Utara
Pewarta: Arie Novarina
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017