Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Helmy Zaini, mengatakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengacaukan perdamaian seiring pernyataan dukungannya atas pemindahan ibu kota Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem.

"Sikap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyatakan Jerusalem merupakan ibu kota Israel merupakan suatu tindakan yang akan mengacaukan dan merusak perdamaian dunia," kata Zaini, di kantornya Jakarta, Kamis.

Untuk itu, dia bilang, PB NU mengecam keras tindakan pengakuan sepihak itu. Dia bilang, Jerusalem bukanlah ibu kota Israel melainkan ibu kota Palestina yang telah diakui kedaulatannya. Pada sisi lain, Jerusalem juga kota penting bagi tiga agama besar dunia, yaitu Kristen, Yahudi, dan Islam.

Dia mengatakan PB NU juga mendorong pemerintah Indonesia ikut serta dan proaktif dalam membantu problem yang terjadi di Palestina. Menurut dia, Indonesia memiliki peran sangat strategis untuk menjadi penengah yang bisa memediasi dinamika politik yang sedang terjadi.


Merujuk Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, Zaini mengatakan, ormasnya akan terus mendukung kemerdekaan Palestina. Dukungan bagi kemerdekaan rakyat dan negara Palestina tidak bisa ditangguhkan.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017