Banda Aceh (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Aceh mengirimkan dan mendistribusikan obat-obatan ke Lhoksukon, Aceh Utara, yang dilanda banjir.
"Kami sudah kirimkan bantuan obat-obatan sebanyak 50 dus dari 13 jenis. Dari seluruh obat yang dikirim, paling banyak obat salep gatal," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh Hanif di Banda Aceh, Kamis.
Hanif menyebutkan obat-obatan yang dikirim lebih diutamakan untuk mengobati penyakit yang ditimbul akibat banjir, seperti penyakit kulit dan infeksi saluran pernafasan akut atau.
"Rata-rata korban banjir di Lhoksukon terserang gatal-gatal. Selain itu juga kita kirimkan antibiotik untuk meningkatkan kekebalan tubuh korban bencana banjir," ujar Hanif menyebutkan.
Selain mengirimkan antibiotik dan salep kulit, Dinkes Aceh juga telah mengirim 10 ampul obat antibisa ular ke Dinas Kesehatan Aceh Utara. Selanjutnya, antibisa tersebut didistribusikan ke sejumlah pelayanan kesehatan membutuhkan, terutama wilayah dilanda banjir.
Hanif menyebutkan, obat antibisa ular tersebut didistribusikan menyusul ada tiga korban banjir digigit ular. Apalagi persediaan serum antibisa ular di daerah tersebut sudah habis, kata Hanif.
"Kami akan terus memantau kondisi kesehatan masyarakat serta gejala-gejala penyakit yang timbul pascabanjir, sehingga penyakit yang mulai menyerang korban banjir bisa cegah sedini mungkin," ujar dia.
Terkait fasilitas kesehatan, Hanif menyatakan pelayanan tetap berjalan, meski beberapa pusat layanan terendam air. Namun, tempat pelayanannya dipindahkan ke lokasi yang tidak terendam air.
"Operasional sejumlah pusat pelayanan kesehatan terpaksa dipindahkan karena banjir. Lokasi pelayanan dipindahkan ke tempat yang tidak terkena banjir. Termasuk membuka posko kesehatan di sejumlah titik daerah yang dilanda banjir," kata Hanif.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017