Garut (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Selasa siang melakukan uji terbang sejumlah roket yang dibuatnya sendiri untuk keperluan ilmiah dan militer. Belasan roket diluncurkan satu per satu dalam uji terbang itu di Fasilitas Uji Terbang Roket Lapan di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, mulai pukul 13.10 WIB. Roket pertama yang diluncurkan dari "launching pad" Lapan itu adalah tipe RX-150 yang begitu diaktivasi meledak dengan suara memekakkan telinga sebelum melesat ke langit, disusul roket-roket berikutnya. SEbanyak 14 roket yang diluncurkan itu terdiri atas roket tipe RX-250 satu unit, RX150 tiga unit, tipe RX100 tiga unit, RX-70 tiga unit dan RX-70 FFAR empat unit. Dari roket-roket tersebut, tipe RX-70 FFAR dirancang untuk keperluan militer, sedangkan yang lainnya untuk keperluan uji ilmiah. Peluncuran yang dijadwalkan akan dimulai pukul 9.00 WIB tertunda hingga pukul 13.10 WIB berhubung Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto dan Menristek Kusmayanto Kadiman yang dijadwalkan akan menghadiri peluncuran tersebut membatalkan diri karena helikopter yang akan membawa mereka ke fasilitas peluncuran terhambat cuaca buruk. Roket-roket tersebut dilengkapi data transmisi muatan, yakni sistem navigasi dan indera dinamik. Pada kesempatan itu pula akan diluncurkan roket tipe Dextrose (Rodex/RDX) lima unit yang merupakan roket eksperimen berbahan bakar gula yang memiliki daya jangkau 1,5 km yang didisain sebagai bahan pembelajaran bagi siswa sekolah. Kepala Lapan Dr Adi Sadewo Salatun sebelumnya mengatakan, sampai saat ini Lapan telah mampu mengembangkan sendiri roket-roket balistik dan roket kendali dengan diameter 70mm, 80mm, 100mm, 150mm dan 250mm. Penguasaan teknologi bidang peroketan merupakan salah satu program utama Lapan. Roket-roket itu diharapkan dapat diaplikasikan bagi kepentingan ilmiah (sipil) seperti untuk penginderaan jarak jauh, penelitian atmosfer, pemantauan cuaca, peluncuran satelit dan lain-lain. Roket, menurut Deputi bidang Teknologi Dirgantara Soewarto Hardienata, bisa digunakan untuk tujuan sipil maupun pertahanan. Tetapi yang perlu digarisbawahi dalam pengujian kali ini, untuk pertama kalinya Lapan meluncurkan roket dengan menggunakan bahan bakar buatan sendiri, Ammonium Perchlorate (AP). "Kalau teknologi roket sudah kita kuasai, yang jadi masalah selama ini bahan bakar roket diproteksi oleh luar negeri sehingga sulit mendapatkannya. Ke depan kita bisa lebih mandiri," katanya. Peluncuran roket tersebut dihadiri KSAL Laksamana Slamet Subijanto dan Staf Ahli Menristek bidang Pertahanan Richard Mengko.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007