Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah masih mengkaji usulan Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah untuk menjadikan Kendal sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bagi industri otomotif. "Saat ini masih proses feasibility study untuk menentukan kebijakan lebih lanjut," kata Menperin Fahmi Idris, di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan pandangan awal tentang Daerah Kendal adalah daerah itu memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai KEK bagi industri otomotif, karena tenaga kerja yang memadai dan infrastrukturnya mudah dibangun, serta lokasinya masih dalam jangkauan industri komponen otomotif. Saat ini, kata dia, telah ada 20 industri perakitan mobil dan 77 perusahaan perakit sepeda motor yang didukung oleh sekitar 250 perusahaan industri komponen skala menengah dan besar, mulai dari komponen yang bersifat umum sampai komponen utama seperti mesin dan transmisi. "Sebagian besar industri tersebut tersebar di kawasan industri Jabotabek," ujar Fahmi. Sedangkan sisanya di Jawa Tengah sekitar Semarang dan Tegal, serta Jawa Timur (Surabaya) dan Jawa Barat (sekitar Bandung). Oleh karena itu, usulan pengembangan Kendal sebagai KEK untuk industri otomotif, kata dia, diharapkan akan mendorong pertumbuhan industri otomotif di Jawa Tengah, yang saat ini sudah memiliki beberapa industri sepeda motor dan komponennya. Lebih jauh, Fahmi mengatakan selain 11 propinsi yang sudah mengajukan KEK di daerahnya, ada dua propinsi lagi yang mengajukan sejumlah wilayah di daerahnya untuk jadi KEK, yaitu Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. (*)
Copyright © ANTARA 2007