Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan mendorong akselerasi untuk "fixed broadband" (pita lebar jaringan tetap) pada 2018 terutama di kalangan konsumen rumah tangga.
Untuk itu, menurut Rudiantara setelah pembukaan seminar Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) di Jakarta, Rabu, pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan berbagai pemangku kepentingan pada pertengahan Januari 2018 mendatang guna mempersiapkan langkah-langkah yang dilakukan.
"Januari kita bedah lebih detail lah, daripada kita bicara sekarang hanya permukaan aja malah tidak efektif, pertengahan Januari kita sudah sepakat, nanti bikin, FGD atau apa, keluarannya apa yang harus dilakukan oleh stakeholder, termasuk pemerintah, regulasinya apa untuk melakukan akselerasi di `fixed broadband`," katanya.
Menteri mengatakan, selama ini strategi guna meratakan layanan TIK agar bergerak cepat dengan menggunakan mobile broadband. Hal ini mengingat kondisi geografis Indonesia yang kepulauan. Namun demikian, dalam ICT Development Index, penggunaan fixed broadband dan sambungan telpon kabel juga menjadi komponen perhitungan.
Akibatnya peringkat Indonesia dalam ICT Development Index tidak beranjak banyak. Berdasarkan laman ITU, Indeks Pembangunan TIK Indonesia pada 2017 peringkat 111 dengan nilai 4,33, naik dibandingkan 2016 di posisi 114 dengan nilai 3,85.
"Fixed broadband ini-kan tidak akan bisa beranjak banyak kalau ukurannya ICT index dari ITU, di seluler, di mobile kita sudah mentok nilainya, di sini kalau kita tidak melakukan akselerasi juga tidak akan bergerak. Kan ada 10, ada fixed broadband, ada mobile broadband, seluler, ada juga pendidikan, ada penetrasi komputer, kita sudah tidak pakai komputer lagi, kita sudah pakai smartphone, saya bukan menyalahkan ICT indeksnya, kita melakukan `leap frog`, alih-alih kita fokus kepada fixed broadband kita strateginya sejak lama larinya ke mobil broadband," katanya
Sementara itu, Direktur Network da IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin mengatakan, saat ini untuk sambungan telpon tetap mencapai belasan juta rumah tangga. "Belasan juta yang fixed line. Rumah Tangga sekarang ini kita ready untuk 20 juta, jadi fiber optik kita sudah jalan di 20 juta rumah," katanya.
Pewarta: M Arif Iskandar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017