"Insentif rutin, tahun ini Rp175.000, tahun depan," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.
Ia mengatakan pemerintah terbantu oleh kehadiran kader Posyandu di tengah masyarakat, yang memberikan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, bayi, anak dan lansia.
Menurut Wali Kota, kader Posyandu mampu menutupi kebutuhan tenaga kesehatan dasar, di bawah bimbinan Dinas Kesehatan.
"Karena kalau semuanya harus ke puskesmas, kurang. Perbandingan dengan warga batam banyak sekali. Berapa sih tenaga kesehatan, anak kecilnya bisa sampai 400 yang harus ditangani," kata Wali Kota.
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad menyatakan pemerintah berkomitmen terus menaikkan insentif untuk kader Posyandu, bila nilai APBD meningkat.
"Banyak sekali kebijakan Bapak Wali Kota terkait insentif. Untuk imam masjid, RT RW, kader posyandu, guru honer. Mudah-mudahan APBD ke depan ada kenaikan signifikan. Kalau naik besar, insentif jadi besar," kata dia.
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam, Hasyimah menyatakan kenaikan insentif akan dimulai 2018.
"Sekarang, tiap kader menerima insentif Rp175.000 per bulan, naik dari 2015 dan 2016 lalu. Tahun 2018 mendatang, insya Allah naik lagi menjadi Rp200 ribu per bulan per orang," kata dia.
Di Batam, terdapat 3.185 kader posyandu dan 128 kader kelurahan siaga.
Sebanyak 567 kader posyandu dan 40 kader siaga berada di tiga kecamatan pesisir dan 2.618 kader posyandu dan 88 kader siaga berada di kecamatan di pulau utama.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017