"Presiden tidak mengintervensi tapi presiden mendorong agar Golkar tetap solid," ujar Kalla, di Jakarta, Rabu. Kalla pernah menjadi ketua umum DPP Partai Golkar.
Hal itu disampaikan Kalla menanggapi pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Markham, yang dikabarkan berlangsung pada Minggu (3/12).
Kisruh di tubuh Partai Golkar terjadi setelah penetapan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto, sebagai tersangka kasus korupsi KTP elektronik.
Kalla dan sejumlah politisi senior Partai Golkar menyarankan partai berlambang beringin itu segera menggelar musyawarah nasional luar biasa terkait status hukum yang dihadapi Novanto, untuk mencari pengganti Novanto karena status hukumnya dinilai akan berpengaruh pada elektabilitas partai.
Muncul dua nama kuat yang memiliki peluang besar menduduki posisi ketua umum yaitu Airlangga Hartanto dan Markham. Keduanya mengaku telah mengantongi restu Jokowi untuk maju dalam memperebutkan posisi orang nomor satu di Golkar.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017