Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Indonesia (BI), Aslim Tadjuddin, menegaskan BI tidak akan menargetkan dan mengarahkan rupiah pada level tertentu. "Rupiah sudah normal dan cenderung naik, BI tidak menargetkan pada level tertentu, biar pasar yang menentukan," kata Aslim, seusai membuka 'Sukuk Workshop: Structuring Innovative Sukuks', di Jakarta, Selasa. Menurut dia, BI hanya akan menjaga volatilitas rupiah. "Rupiah sangat normal sesuai dengan pergerakan mata uang regional cenderung menguat dan sesuai dengan fundamental makro ekonomi Indonesia," tambahnya. Dia juga mengatakan bahwa kurs mata uang itu ditentukan oleh faktor domestik dan eksternal. "Faktor domestik kita cukup bagus. Tercermin dari tingkat inflasi dan neraca pembayaran kita juga surplus," ungkapnya. Sementara Faktor eksternal, lanjutnya, yang terjadi dolar AS yang melemah karena ketakutan atas suku bunga sudah hilang, setelah data inflasi lebih rendah dari ekspektasi pasar. "Ekspektasi pasar saat ini The Fed (bank sentral AS) tidak akan menaikkan suku bunganya yang berada di level 5,25 persen, sehingga dolar cenderung turun," jelasnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007