Subang, Jawa Barat (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan Indonesia harus bisa mencapai swasembada pangan pada 2008, melalui peningkatan jumlah bibit hibrida, perbaikan saluran irigasi, penguasaan teknologi pertanian serta sosialisasi penggunaan bibit hibrida kepada petani.
"Kita hanya butuh kenaikan lima persen produksi padi untuk menuju swasembada, apalagi kita hanya mengimpor 1,5 juta ton dari kebutuhan rata-rata konsumsi beras 32-33 juta ton. Jadi tidak sulitlah untuk mencapai swasembada," kata Wapres dalam kunjungan ke Balai Besar Penelitian Tanaman (BBPT) di Desa Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa.
Wapres mengatakan mandegnya swasembada pangan Indonesia dikarenakan produksi nasional yang konstan, sedangkan rata-rata pertumbuhan penduduk serta konversi lahan pertanian masing-masing meningkat 1,5 persen per tahun.
Jadi, tambahnya, apapun alasannya pemerintah harus meningkatkan produksi padi tiga juta ton per tahun, dan untuk menutupi hal itu pada 2007 pemerintah mencanangkan kenaikan produksi lima persen atau setara dengan dua juta ton beras.
Target itu akan bisa dicapai, apalagi saat ini bibit-bibit hibrida telah menghasilkan delapan hingga 10 ton per hektar atau 10 - 25 persen dibandingkan dengan padi non hibrida.
"Secara teoritis tidak terlalu sulit bagi Indonesia untuk mencapai swasembada pangan. China saja yang penduduknya 1,3 miliar bisa tidak antre beras atau demo karena kekurangan beras. Kita yang hanya 240 juta ton penduduk masih mengantre beras," kata Wapres.
Selain peningkatan jumlah bibit hibrida, perlu ada perbaikan proyek irigasi dan penguasaan teknologi pertanian melalui penelitian dan pengembangan oleh balai-balai penelitian di kampus-kampus, lembaga terkait serta swasta, katanya.
"Selama ini, peran swasta dalam mendukung ketahanan pangan nasional masih kurang maksimal, padahal dukungan mereka sangat diperlukan terutama untuk dapat menghasilkan bibit-bibit hibrida yang berkualitas," katanya lagi.
Dalam kesempatan itu, Wapres mengunjungi pameran beberapa produk beras hibrida yang dikembangkan balai tersebut serta Badan Atom Nasional (Batan) dan pihak swasta.
Menurut Mentan Anton Apriyantono yang mendampingi Wapres, saat ini Indonesia sudah menghasilkan 287 varietas padi, terdiri atas 189 padi dihasilkan oleh BBPT, 13 oleh Batan, dan 25 varietas oleh swasta.
Namun, kata Mentan, penggunaan produksi varietas unggul itu belum maksimal, karena belum disosialisasikan secara optimal tentang keuntungan teknis dan ekonomis padi hibrida.
Selain Mentan, Wapres juga didampingi Menprin Fahmi Idris, Mendag Mari Elka Pangestu, dan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah.
Usai melakukan kunjungan, Wapres dijadwalkan mengunjungi pabrik gula di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan direncanakan di Surabaya akan menggelar rakor swasembada gula. (*)
Copyright © ANTARA 2007